Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menghadiri haul akbar para kiyai sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut, Muhaimin meminta doa agar sukses di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
 
“Dalam kesempatan ini, saya minta doa, minta diistighosahkan, nyuwun (minta) ditirakati, semoga politik ahlussunnah waljamaah tidak hanya jadi pendorong, tidak hanya jadi penopang, tapi penentu khususnya di Pilpres 2024,” kata Muhaimin melalui keterangan tertulis, Minggu, 7 Agustus 2022.
 
Wakil Ketua DPR itu menyampaikan manfaat dan peran politik ahlussunnah waljamaah sudah nyata sejak era pra kemerdekaan. Bahkan, politik ahlussunnah waljamaah yang dipelopori Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berhasil membawa perubahan di era reformasi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Pertama kali yang menyuarakan demokratisasi dan reformasi adalah Gus Dur yang didukung seluruh bangsa. InsyaAllah kekuatan politik ahlussunnah waljamaah enggak bisa dibendung. Begitu kata Gus Dur,” kata dia.
 
Terbukti, sejak era reformasi, kekuatan politik ahlussunnah waljamaah mampu mengonsolidasikan dan merapatkan barisan seluruh bangsa. Bahkan, siapa pun capres atau cawapres yang didukung NU dan PKB, pasti menang.
 
“Dari zaman 98 dan Pemilu 1999, berkat politik ahlussunnah waljamaah, pemerintah mau tidak mau harus ikut politik Islam rahmatan lilalamin karena mampu menyatukan, memenangkan dan menyukseskan progam-program pemerintah,” kata dia.
 

Muhaimin menyampaikan kepercayaan dirinya maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Dia meminta seluruh keluarga besar PKB dan NU membantunya dalam menghadapi Pilpres 2024.
 
“Mohon doa seluruh masyayih yang hadir. Mari kita rapatkan barisan dan kuatkan tekad bulat kita agar kiata semua bisa menjadi kekuatan penopang dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” ujar dia.
 
Selain puluhan ribu jemaah, haul akbar tersebut dihadiri para kiai serta ulama sepuh. Antara lain mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, pengasuh Ponpes Lirboyo KH Kafabihi Mahrus, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Mashuri (Gus Ali), dan pengasuh Ponpes Al Falah Ploso KH KH Nurul Huda Djazuli, dan sejumlah ulama dan kiai lain dari berbagai wilayah di Indonesia.
 

(JMS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.