Menurutnya, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan modal pendidikan dan keterampilan yang diperoleh di kampus terbaik mampu menjadi pengusaha sukses yang membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
“Kalau kalian mau jadi pengusaha, jangan pernah malu. Kalau saya yang lahir kurang gizi dan sekolah di kampung bisa mencapai titik seperti ini, apalagi adik-adik saya yang kuliah di UGM dengan penuh ilmu yang luar biasa, saya yakin kalian ke depan akan menjadi lebih baik daripada saya yang hari ini ada di sini,” kata Bahlil dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 24 Agustus 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bahlil menggambarkan potret investasi di Indonesia saat ini, di mana pada 2021 capaian realisasi investasi mencapai Rp901 triliun, melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Investasi/BKPM. Realisasi investasi tersebut berhasil menyerap 1.207.893 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dia mengatakan diperlukan lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia usaha untuk memanfaatkan peluang investasi tersebut. Indonesia, kata dia, perlu mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju dalam jumlah pelaku usaha.
“Ibu pertiwi sekarang memanggil anak-anak mudanya untuk menjadi pengusaha sebab jumlah pengusaha kita di Indonesia baru 3,6 persen. Untuk negara maju dunia usahanya itu minimal dobel digit,” papar Bahlil.
Dia juga merespons pertanyaan dari sejumlah calon wisudawan yang tengah mengembangkan usaha di berbagai bidang, mulai dari kuliner hingga pendidikan robotik. Bahlil bahkan menjanjikan dukungan bagi mahasiswa terpilih berupa pendanaan serta pendampingan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Rektor UGM, Ova Emilia, berharap pembekalan yang diberikan Menteri Investasi dapat membangun wawasan calon alumni sebagai generasi muda yang memegang peran penting dalam inovasi dan pengembangan usaha dalam negeri untuk bisa bersaing di kancah global. Seiring dengan komitmen UGM untuk menghasilkan lulusan unggul dan berdaya saing, UGM mengharapkan peran serta dan kontribusi alumni bagi kemajuan Indonesia.
“Alumni diharapkan mampu turut berkontribusi memecahkan persoalan bangsa dan dunia dan selalu siap mengabdi serta menguatkan sinergi dengan almamater dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia,” kata Bahlil.
Dalam kesempatan ini, Bahlil dan Ova menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Universitas Gadjah Mada tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat terkait Penanaman Modal. Tujuan Nota Kesepahaman ini untuk penguatan peran dan kontribusi penanaman modal dalam meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Ruang Lingkup Nota Kesepahaman meliputi pendidikan dan pelatihan; penelitian dan kajian bersama terkait perencanaan, kebijakan dan peraturan penanaman modal, serta kemudahan berusaha; seminar dan publikasi bersama; dan kegiatan lain yang disepakati oleh kedua institusi.
(REN)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.