Sesi pertama FMM G20 membahas penguatan multilateralisme dan sesi kedua terkait krisis ketahanan pangan dan energi.
“Saya adalah pendukung kuat multilateralisme. Ukraina selalu mendukung gagasan ini karena kami percaya bahwa tantangan global memerlukan tanggapan kolektif,” katanya, Jumat, 8 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Tanggung jawab kita bersama adalah untuk mengatasinya dan mengamankan pembangunan berkelanjutan,” sambung dia.
Namun, kata dia, kekurangan multilateralisme adalah tidak memiliki alat untuk melindungi diri dari mereka yang menolak norma, prinsip dan nilai. Ia menuding Rusia sebagai negara yang tidak mendukung multilateralisme.
“Sebuah negara yang terlibat dalam perang agresi terhadap tetangganya dan kejahatan kekejaman massal terhadap warga sipil harus ditawarkan hanya satu kursi: kursi di pengadilan keadilan internasional,” tegasnya.
Kuleba mengatakan, Rusia tidak pantas duduk bersama dengan negara G20 di forum tersebut. “Imperialisme dan agresi Rusia merusak seluruh arsitektur keamanan global, stabilitas ekonomi dan perdagangan. Mereka memicu salah satu krisis pangan dan energi paling parah dalam sejarah,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Rusia pada dasarnya tahu di mana mereka menembakkan misil. Karena itu, Kuleba mengklaim, Negeri Beruang Merah mengebom lumbung gandum Ukraina dan menyerang kompleks gandum di pelabuhan Mykolaiv.
“Rusia pada dasarnya memainkan permainan kelaparan dengan dunia dengan menjaga blokade laut pelabuhan Ukraina dengan satu tangan dan mengalihkan kesalahan pada Ukraina untuk itu dengan sisi lain,” kata dia.
Dalam pidatonya di FMM G20, Kuleba terus menyalahkan Rusia. Ia juga menyerukan untuk tidak percaya pada kebohongan Rusia.
“Tujuan G20 tidak hanya untuk mengidentifikasi masalah global yang paling mendesak. Tapi juga mengambil tindakan berani dan tegas untuk menyelesaikannya,” ucap Kuleba.
Ia minta seluruh negara G20 mengambil langkah untuk memaksa Rusia mematuhi hukum internasional. “Rusia harus mengakhiri perangnya,” pungkas Kuleba.
(FJR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.