Pada pertemuan 7-8 Juli 2022 itu,Blinken akan bertujuan untuk membantah Rusia mengenai narasi palsu tentang perang Ukraina. Hal ini disampaikan oleh pejabat AS akrab kepada CNN.
“Selama berminggu-minggu, AS dan sekutu G7 -,yang semuanya berada di G20,- telah mendiskusikan bagaimana mendekati kehadiran Lavrov pada pertemuan 20 ekonomi terbesar dunia di Bali,” menurut diplomat AS dan Eropa yang akrab dengan percakapan tersebut, seperti dikutip dari CNN, Kamis 7 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara seorang pejabat Inggris mengatakan, banyak ide yang berbeda dibahas, termasuk pejabat Inggris yang mencoba mengetes untuk sepenuhnya memboikot pertemuan. Tetapi strategi itu pada akhirnya tidak dilakukan.
“Blinken tidak berencana untuk mengambil bagian dalam walk-out bertahap dengan sekutu,” kata para pejabat AS.
“Bagian dari perhitungannya adalah bahwa pemerintahan Biden ingin menantang Rusia, bukan menyerahkan forum kepada mereka,” imbuh pejabat itu.
Bagian lain dari perhitungan adalah fakta bahwa AS tidak ingin mempermalukan Indonesia yang menjadi tuan rumah acara tersebut. Menggambarkannya sebagai “tindakan penyeimbangan yang halus.”
“AS ingin dilihat bertindak bersama-sama dengan sekutu G7. Namun hal-hal dapat berubah, karena AS masih “menyesuaikan” pendekatannya dan harus bereaksi berdasarkan apa yang terjadi selama pertemuan,” kata pejabat itu.
Ini akan menjadi pertama kalinya Blinken dan Lavrov berada di tempat yang sama sejak Rusia menginvasi Ukraina, dan pendekatan Blinken terhadap mitranya dari Rusia dapat menunjukkan bagaimana Presiden Joe Biden akan mendekati Presiden Vladimir Putin akhir tahun ini jika kedua pemimpin menghadiri KTT para pemimpin G20.
Blinken berangkat ke Asia pada Rabu 6 Juli 2022 untuk pertemuan para menteri luar negeri Kelompok 20 di Bali pada Jumat 8 Juli 2022. Perjalanannya akan mencakup pertemuan pertamanya dengan Menlu Tiongkok Wang Yi sejak Oktober, tetapi tidak ada pertemuan dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.
Analis memperkirakan menteri G20 yang kontroversial di mana Washington dan sekutunya menyalahkan Moskow atas kekurangan pangan global sejak invasi 24 Februari ke Ukraina yang dikenal sebagai pengekspor utama biji-bijian. Sementara Rusia, juga pengekspor utama, menyalahkan sanksi yang diberikan oleh AS.
Asisten Menlu AS untuk urusan Ekonomi dan Bisnis, Ramin Toloui mengatakan, kepada wartawan bahwa Blinken akan meningkatkan keamanan energi dan inisiatif PBB untuk mencoba mengembalikan bahan makanan dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global.
“Negara-negara G20 harus meminta pertanggungjawaban Rusia dan bersikeras mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut untuk pengiriman biji-bijian,” kata Toloui 6 Juli 2022 lalu.
“Entah itu terjadi di tingkat G20, atau di tingkat masing-masing negara G20, itu poin penting yang akan disampaikan Menlu Blinken,” pugkasnya.
(FJR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.