SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Komitmen mengurangi pengangguran tidak hanya menjadi urusan pemerintah, tetapi juga lembaga independen. Hal itu dilakukan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Darul Maarif, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan yang meneken MoU dengan binaan BLK Sidoarjo bersama sejumlah instansi dan perusahaan, Jumat (19/8/2022).

Kerjasama itu dilakukan BLKK Darul Maarif untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah Lamongan. Penandatanganan dilakukan dalam Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi “Las SMAW” Tahun 2022,yang digelar di Kantor BLKK setempat, Jumat (19/8/2022).

Ketua BLKK Darul Maarif, Hizbulloh Huda menyampaikan bahwa pendidikan dan pelatihan berlangsung selama satu bulan, mulai 19 Agustus sampai dengan 21 September 2022 yang diikuti oleh 16 peserta.

“BLKK Darul Maarif ingin berkontribusi dan mendukung upaya Pemkab Lamongan dalam menciptakan keahlian-keahlian tertentu bagi masyarakat. Agar nantinya masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk mencari pekerjaan atau berwirausaha,” kata Huda.

Menurutnya, kerjasama yang dilakukan BLKK adalah sebagai salah satu bentuk dukungan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, utamanya seperti yang ada di desa-desa.

Ia berharap, BLKK khususnya jurusan las di Darul Maarif nantinya mampu bersinergi dengan instansi dan perusahaan. ” Insya Allah kapasitas SDM di sini sudah mumpuni, tinggal mengembangkan dan mensinergikan,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Kelembagaan Pelatihan, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan, Ruminah mengapresiasi dengan apa yang dilakukan BLKK Darul Maarif Solokuro ini. BLKK Darul Maarif adalah satu di antara 21 BLKK di Lamongan yang mampu menghadirkan Disnaker dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sekaligus.

“Mudah-mudahan BLKK Darul Maarif ini benar-benar menjadi wadah yang baik bagi lulusan sekolah, sehingga juga bisa mengurangi angka pengangguran di Lamongan,” ungka Ruminah.

Pelatihan ini adalah perwujudan harmonisasi pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga pelatihan dengan instansi pemerintah. Dan juga mengisi kebutuhan industri dengan dukungan penuh pada aspek program pelatihan, sumberdaya pelatihan dan penyerapan lulusan pelatihan.

“Semoga lulusan BLKK Darul Maarif dapat berkontribusi bagi BLK sendiri maupun menjadi pendobrak bagi masyarakat di Lamongan. Siap, kerja, kerja, kerja untuk Lamongan,” harapnya.

Sementara Kepala DPMD Lamongan, Moh Zamroni mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Namun juga perlu sinergitas dengan beberapa pihak sehingga apa yang diharapkan nantinya bisa lebih maksimal.

BLLK bisa menjadi salah satu wadah untuk menaikkan kemampuan, khususnya di bidang Las. Disnaker dengan DPMD ini sudah sejalan sehingga kegiatan bisa lebih maksimal melalui sejumlah pemberdayaan yang ada di desa.

“Apalagi juga dana desa dan ada slot anggaran untuk pemberdayaan SDM. Semoga desa terus mendorong,” kata Zamroni.

Zamroni menilai langkah BLKK ini adalah kontribusi positif dan relevan dengan upaya Pemkab Lamongan menurunkan angka pengangguran di Lamongan. Ini sesuai target yang telah ditentukan yakni menekan pengangguran sebesar 3,45 – 3,00 persen. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.