Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mewujudkan masyarakat ekonomis dan andal mengelola limbah sampah organik dapur. ITS mengajarkan masyarakat membuat larutan Eco Enzyme di kebun Urban Farming ITS.
 
Ketua Pelaksana Pelatihan Eco Enzyme Herdayanto Sulistyo Putro (Danang) mengungkapkan pelatihan kali ini merupakan inisiatif ITS untuk memanfaatkan sumber daya ilmu pengetahuan yang dikembangkan dalam kampus guna mengembangkan kualitas masyarakat. Hadir dua dosen dari ITS, Kuswytasari dan Nur Husodo, sebagai pemateri dalam pelatihan Eco Enzyme.
 
Danang menjelaskan Eco Enzyme ialah larutan serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari limbah organik dapur, gula, dan air. Eco Enzyme berlimpah manfaat, hanya dengan memilah sampah organik untuk membuatnya mampu mengurangi pemanasan global.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Adapun dengan panduan pemakaian yang tepat, larutan ini mampu membersihkan berbagai hal. “Larutan ini dapat membersihkan furnitur, membersihkan lantai, mencuci baju, dan sebagainya,” kata dosen Departemen Kimia itu dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli 2022.
 
Dosen Biologi ITS Kuswytasari mengingatkan bahaya bertumpuknya sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dapat menimbulkan bau tak sedap. Bahkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya ledakan di TPA.
 
Kuswytasari menyebut untuk menghindarinya, masyarakat dapat memilah dan mengolah sampah organik menjadi Eco Enzyme. Sementara itu, dosen Teknik Mesin Industri ITS Nur Husodo mengajak peserta mempraktikkan cara membuat Eco Enzyme dengan bahan dan peralatan yang telah disiapkan.
 
Saat mengikuti arahan, peserta terlihat dapat mengikuti dengan lancar. Pelatihan dihadiri Komunitas Eco Enzyme Nusantara Wilayah Jawa Timur dan Finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup Tahun 2021 yang berasal dari Sekolah Dasar Negeri Margorejo 1 Surabaya.
 
“Antusiasme peserta tampak besar dan turut ikut terdorong untuk mengolah sampah organik dapur mereka di rumah sendiri,” tutur Danang.
 
Danang berharap dengan terselenggaranya pelatihan larutan Eco Enzyme, peserta dapat memilah dan manfaatkan sampah dapurnya yang berupa kulit buah dan sisa sayuran untuk dimanfaatkan menjadi Eco Enzyme. Sehingga, kondisi lingkungan menjadi lebih baik karena semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.
 
“Sampah yang akan diangkut ke TPA pun akan semakin sedikit, karena tinggal sampah residu saja,” tutur dia.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.