SURYA.CO.ID – Berikut ini penjelasan Malam 1 Suro dalam Islam dan amalan yang dapat dikerjakan, menurut anjuran ulama.

Suro merupakan sebutan bagi Bulan Muharram oleh masyarakat Islam-Jawa.

Kata Suro berasal dari kata “Asyura” dalam Bahasa Arab yang bermakna sepuluh atau 10 Muharram.

Mengutip buku Misteri Bulan Suro: Prespektif Islam Jawa oleh Muhammad Sholikhin, karena pentingnya tanggal 10 Muharram bagi masyarakat Islam-Jawa, tanggal tersebut akhirnya menjadi lebih terkenal dibanding nama Bulan Muharram itu sendiri.

Bagi masyarakat Islam-Jawa, kata Suro juga menunjukkan arti penting dan keramatnya 10 hari pertama bulan Muharram. Namun kekeramatan Bulan Suro lebih disebabkan oleh pengaruh budaya keraton.

Sementara bagi umat Muslim, Bulan Muharram termasuk salah satu bulan suci, di mana Rasulullah SAW mengajak umat Muslim berintrospeksi diri (muhasabah), untuk tahun yang telah lewat maupun tahun yang akan datang.

Lantas bagaimana amalan malam 1 Suro atau 1 Muharram dalam Islam?

Amalan Malam 1 Suro atau 1 Muharram

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan amalan malam 1 Suro atau 1 Muharram dalam Islam adalah mengerjakan Sholat Tasbih.

“Satu sholat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang. Ini ada ibadah yang menghapus dosa tetapi bentuk wiridnya itu tasbih. Tidak ada istighfarnyam inilah rahasia kenapa saya mengajarkan tasbih. Sebab inu awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalu wa akhiru, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan,” kata Gus Baha dikutip dari buku Islam Santuy Ala Gus Baha oleh Harakah.id.

Gus Baha menyebut amalan tersebut berdasarkan hadist Nabi, yang dijelaskan dalam kitab I’anatuth Muthalibin.

“Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bib Abdul Muthalib, “Maykah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahu? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang terang-terangan? Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al Fatihah dan satu surat.

Ketika selesai membaca surat dan kamu masih dalam keadaan berdiri, bacalah ‘subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar’ sebanyak 15 kali. Setelah itu rukuk dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu berdiri dari rukuk dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu sujud dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu bangkit dari sujud dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu sujud lagi dan kembali membaca tasbih 10 kali. Total seluruhnya adalah 75 kali tasbih.
Simak berita lainnya soal Malam 1 Suro dan Bulan Muharram


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.