SURYA.CO.ID, SURABAYA – Perusahaan furnitur dan building component PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) di tahun 2022 ini, menargetkan pertumbuhan kinerja 25 persen dibanding realisasi tahun 2021 lalu. Salah satu langkah yang disiapkan adalah dengan memaksimalkan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Direktur PT Integra Indocabinet Tbk, Wang Sutrisno mengatakan, meski secara pangsa pasar produk furnitur asal Indonesia relatif kecil di pasar ekspor, khususnya ke Amerika Serikat, namun pihaknya melihat peluang yang sangat terbuka.
“Di tengah banyaknya tekanan, mulai inflasi global hingga pasar housing di AS yang turun, kami melihat adanya peluang. Kontribusi Indonesia di pasar furnitur AS memang kecil, namun hal itu justru peluang untuk bisa dimaksimalkan,” kata Wang, saat paparan publik perseroan secara virtual, Jumat (15/7/2022).
Diakui Wang, inflasi global memang ada pengaruhnya dan dirasakan semua negara.
“Apalagi kami melihat bahwa bisnis furnitur itu seasional, dan di semester II ini secara siklus ada peningkatan,” jelas Wang.
Selain ekspor ke Amerika Serikat, Perseroan juga menjajaki peluang pasar di Eropa. Menurut Wang, adanya konflik Ukarina dan Rusia, ekspor produk dari Asia ke Eropa praktis terhenti.
“Namun kami optimis bahwa selalu ada peluang di tengah hambatan,” ujar Wang.
Apalagi posisi Indonesia yang memiliki keunggulan ketersediaan bahan baku (kayu) yang melimpah, membuat perseroan mampu menawarkan harga jual yang lebih kompetitif dibandingkan dengan pesaing regional lainnya.
“Namun kami juga tetap memperkuat penjualan domestik yang juga kian membaik seiring dengan menggeliatnya perekonomian nasional,” beber Wang.
Dari laporan keuangan perseroan, PT Integra Indocabinet Tbk berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,98 triliun pada kuartal I/2022, atau tumbuh signifikan sebesar 116,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan penjualan yang signifikan tersebut terutama disebabkan oleh kuatnya permintaan pasar AS terutama untuk produk building component. Penjualan ke pasar AS tumbuh secara signifikan sebesar 118,7 persen, sementara wilayah lain seperti pasar Asia dan Eropa tumbuh masing-masing sebesar 43,1 persen dan 12,9 persen.
“Ini menunjukkan pemulihan permintaan dari wilayah tersebut. Secara bersamaan, penjualan domestik secara keseluruhan juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 196 persen di kuartal I/2022 dibanding periode yang sama tahun lalu,” beber Wang.
Pertumbuhan penjualan yang kuat di pasar AS disebabkan oleh meningkatnya permintaan furniture dan building component yang tidak hanya didorong oleh tarif perang dagang, bea masuk anti-dumping dan anti-subsidi terhadap produk furniture dan building component, tetapi juga inflasi global yang telah menyebabkan pembeli mengalihkan permintaan ke negara produsen dengan harga yang lebih kompetitif. Khususnya Indonesia.
Terkait penjualan ekspor, perseroan mencatat sepanjang kuartal I/2022 tumbuh 114,3 persen, karena permintaan yang kuat dari pasar AS dan pemulihan permintaan dari pasar Eropa dan Asia.
“Secara bersamaan, pasar domestik juga menunjukkan peningkatan, di mana penjualan manufaktur domestik tumbuh sebesar 335,5 persen,” pungkas Wang.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.