Yogyakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengajak lulusan perguruan tinggi agar menjadi pengusaha.
 
Bahlil menyampaikan itu dalam Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Universitas Gadjah Mada (UGM) periode ke-4 Tahun Akademik 2021/2022 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Selasa, 23 Agustus 2022.
 
“Saya minta adik-adik jadi pengusaha, bukan tanpa alasan. Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi yang paling stabil dibandingkan negara anggota G20,” kata Bahlil di lokasi.
 

Bahlil menggambarkan potret investasi di Indonesia saat ini, yakni capaian realisasi investasi pada 2021 mencapai Rp901 triliun. Ia menyebut nilai itu melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Investasi/BKPM.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Realisasi investasi tersebut berhasil menyerap 1.207.893 Tenaga Kerja Indonesia (TKI),” jelasnya.
 
Bahlil menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2022 ini tercatat tumbuh sebesar 5,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu. Data ini menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup terkendali di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
 
Oleh karena itu, Bahlil mengajak para calon wisudawan UGM untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan menjadi pengusaha, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. Ia mengatakan jangan sampai sektor usaha di tanah air diisi asing.
 
“Kalau kita tidak siap mengisi ini, siap-siap asing yang akan mengisi negara kita,” jelas Bahlil di hadapan 2.552 calon wisudawan UGM itu.
 
Sementara Rektor UGM, Ova Emilia mengungkapkan pesan Menteri Bahlil ini diharapkan jadi bahan diskusi untuk membangun wawasan para calon alumni. Setelah lulus, kata dia, lulusan perguruan tinggi akan memegang peran dalam pergerakan roda kehidupan.
 
“Sebagai generasi muda yang memegang peran penting dalam inovasi dan pengembangan usaha untuk bisa bersaing di kancah global,” ujar Ova.
 
Salah satu calon wisudawan dari Fakultas Hukum UGM, Sarah, menceritakan pengalamannya menjalankan usaha di sela-sela waktu kuliahnya. Melihat potensi pasar yang ada di sekitar tempat tinggalnya, Sarah membuka toko kelontong sejak tahun 2015.
 
Ia menilai pesan menteri itu bagian pelecut semangatnya dalam melanjutkan rencana menjadi pengusaha.
 
“Rencana setelah lulus supaya bisa mengembangkan usaha, semoga tambah bermanfaat untuk orang lain. Tadi sudah diingatkan lagi sama Pak Menteri bahwa tidak harus jadi karyawan. Harus jadi pengusaha,” ujar Sarah.
 

 
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.