“Tentu saya menghargai kerja keras penyidik. Cuma sekali lagi, jangan berpikir ini sebuah prestasi,” kata Mulfachri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu, 24 Agustus 2022.
Hal itu disampaikan Mulfachri karena pengungkapan kasus berjalan lambat. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membutuhkan waktu sekitar sebulan mengungkap kasus tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia memahami pembunuhan merupakan kasus besar. Apalagi, kasus itu melibatkan perwira tinggi (pati).
Namun, Polri seharusnya bisa cepat mengungkap kasus tersebut. Hal itu berdasarkan penilaian sejumlah eks perwira tinggi Polri yang pernah memegang Bareskrim Polri.
Petinggi Bareskrim Polri yang dimaksud Mulfachri yaitu Komjen (purn) Susno Duadji dan Komjen (purn) Ito Sumardi Djunisanyoto. Berdasarkan pandangan eks petinggi Bareskrim tersebut, pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J dinilai sederhana.
“Dalam pandangannya beliau yang punya pengalaman di reserse mengatakan ini kasus sederhana, Kapolsek atau penyidik di Polsek saja bisa mengungkapkan dalam waktu tidak lama untum kasus seperti ini,” ungkap dia.
Dia kemudian mempertanyakan kenapa pengungkapan kasus yang dilakukan Bareskrim Polri berjalan lama. Menurut dia, pengungkapan kasus seharusnya dilakukan dengan cepat meski menerapkan prinsip kehati-hatian.
“Saya memahami prinsip kehati-hatian, tetapi saya kira waktu yang dibutuhkan sampai sebulan, tanggal 8 (Juli) tertembak, kemudian tanggal 7 (Agustus) ada tersangka lain di luar Bharada E, menurut saya terlalu lama,” sebut dia.
Berangkat dari pertimbangan tersebut, dia kembali menegaskan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J bukan sebuah prestasi. Namun, dianggap sebagai hal biasa.
“Kalau teman-teman mengapresiasi, buat saya pengungkapan kasus bukan prestasi,” ujar dia.
(ADN)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.