Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, menjelaskan bahwa terdapat tren peningkatan kebutuhan dokumen perjalanan para WNI di Australia. Hal tersebut menyusul adanya pembukaan kembali perbatasan antar negara, termasuk perbatasan Indonesia-Australia, dan pelonggaran berbagai kebijakan karantina bagi para pelaku perjalanan internasional.
“Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, kuota layanan paspor di KJRI Sydney telah ditingkatkan dari semula 17 menjadi 35 permohonan setiap harinya,” ujar Konjen Vedi, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Rabu, 6 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
?Melalui Layanan Eazy Passport yang akan diselenggarakan 5 kali dalam kurun waktu Juli-September, KJRI Sydney menargetkan dapat melayani 1.225 pemohon di luar layanan harian. Tercatat 216 pemohon hadir dari 245 kuota yang tersedia pada Layanan Eazy Passport perdana yang diselenggarakan Sabtu lalu.
Sebanyak 29 pemohon meminta perubahan jadwal karena cuaca yang tidak mendukung.
Pada Layanan Eazy Passport kali ini juga turut dilakukan Sosialisasi Lapor Diri bagi para WNI. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk mengajak para WNI melakukan Lapor Diri di Portal Peduli WNI sebagai bentuk pendataan WNI di luar negeri.
Pendataan tersebut bermanfaat tidak hanya dalam upaya pelindungan WNI, tetapi juga guna melindungi hak pilih WNI menjelang Pemilu 2024 nanti.
Layanan Eazy Passport mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
“Eazy Passport sangat memudahkan, prosesnya cepat, dan staf pelayanan sangat ramah dan helpful,” ujar Nuranisa Supriyadi, salah seorang pemohon yang hadir. Layanan Eazy Passport dilakukan pada akhir pekan guna memudahkan masyarakat yang mengalami kesulitan untuk datang ke KJRI Sydney di hari kerja.?
Baca: Truk Makanan Indonesia Jadi Primadona di Kota Kecil Sydney
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.