Jakarta: UNICEF Indonesia menyatakan sebanyak 78 persen remaja perempuan dan juga ibu mencuci pembalut mereka sebelum dibuang karena ketakutan akan stigma negatif tentang menstruasi yang memandang haid adalah kondisi ‘kotor’ atau ‘menjijikan’. 

Selain itu, penelitian UNICEF Indonesia juga menemukan hanya sebagian perempuan mengganti pembalut mereka setelah delapan jam penggunaan. Bahkan, hampir semua remaja perempuan yang terlibat dalam penelitian tidak mengganti pembalut mereka selama di sekolah karena merasa malu. 

Hal inilah yang mendorong Nona (platform kesehatan perempuan) menciptakan gerakan untuk menghancurkan stigma serta tabu tersebut di tengah masyarakat, sekaligus menghadirkan pembalut yang aman bagi perempuan Indonesia. 

Pada pertengahan tahun 2022 ini, Nona resmi meluncurkan Nona Organic Pads sebagai bentuk nyata kehadirannya untuk mendukung perempuan Indonesia dalam memerangi stigma negatif terkait menstruasi.



(Selain pembalut, Nona juga menghadirkan sabun pembersih area kewanitaan yang anti-bacterial, natural, dan aman digunakan untuk kulit sensitif. Foto: Dok. Nona)

Selain didorong oleh isu sosial yang mengelilingi menstruasi, hadirnya Nona Organic Pads juga didasari oleh pengalaman yang dirasakan oleh tim Nona dengan produk feminine care dan period care pada umumnya. Nona ingin menghadirkan pengalaman menstruasi yang nyaman,

tanpa ada rasa gatal dan menimbulkan ruam pada area kewanitaan setiap pengguna.

“Pembalut organik ini terbuat dari 100 persen lapisan ultra lembut dari kapas organik Amerika. Tanpa pewangi, klorin dan peptida juga pewarna sintetis. Selain itu, juga dengan teknologi anti bocor sehingga tetap kering dengan pori-pori daya serap tinggi dan sayap pelindung. Yang terpenting sebagian dari hasil penjualan Nona alan dialokasikan untuk melawan period poverty,” jelas Monica Pranatajaya, Co-Founder Nona dalam acara peluncuran ‘Nona Organic Pads’, Jumat (5/8). 

Dalam kesempatan yang sama, Nona turut juga mengangkat kampanye #RevolusiMenstruasi untuk menghadirkan pengalaman menstruasi yang lebih sehat serta mendobrak stigma yang ada di masyarakat.

Nicole Jizhar, Co-Founder Nona mengungkapkan dampak dari stigma negatif dan tabu menurut Nona sudah memeengaruhi kualitas hidup perempuan Indonesia. Terlebih, Nona merasa hal ini dapat mengarah ke ketidaksetaraan gender di tengah masyarakat. 



(Misi utama dibalik kampanye #RevolusiMenstruasi dan peluncuran Nona Organic Pads adalah untuk melawan period poverty. Foto: Dok. Nona)

“Kini sudah waktunya untuk angkat bicara dan tidak berdiam diri atau merasa malu dengan menstruasi. Nona ingin mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk memulai revolusi menstruasi. Kami berharap dengan lebih lantang berbicara mengenai menstruasi, kami bisa mengedukasi lebih banyak perempuan dan bahkan pria di tanah air. Dengan begitu, kita sama-sama dapat menghilangkan stigma negatif dan menciptakan pandangan baru bahwa menstruasi adalah proses yang normal dan patut dirayakan,” tutur Nicole. 

Lebih lanjut, Nicole menambahkan misi utama dibalik kampanye #RevolusiMenstruasi dan peluncuran Nona Organic Pads adalah untuk melawan period poverty. 

“Sebelumnya, Nona juga sudah melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi period poverty di Indonesia seperti edukasi gratis yang mudah dipahami di saluran digital seperti podcast Nona Chats, aplikasi Nona Woman dan artikel di situs web. Nona juga melakukan Lokakarya Pendidikan (workshop) untuk universitas serta melakukan edukasi dan donasi pembalut yang dapat digunakan kembali untuk masyarakat di daerah pedesaan kurang mampu di Papua,” tutup Nicole. 
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.