“Tentu kita mesti melakukan sesuatu agar tantangan tersebut justru memberikan kita kekuatan dan konsistensi untuk menggunakan ruang digital bagi kepentingan diri kita sendiri, memajukan diri kita, memajukan masyarakat, memajukan daerah dan dengan memanfaatkan perubahan-perubahan besar dari perkembangan-perkembangan teknologi tersebut,” ujarnya dalam kegiatan Pengenalan Fiber Optic Palapa Ring Timur di Ruteng, NTT, Jumat, 1 Juli 2022.
Philip menyatakan melalui pelatihan alat OTDR dan Splicer dalam pengenalan fiber optic Palapa Ring Timur yang diselenggarakan BAKTI Kominfo dan Pemda Ruteng ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan khususnya para pelajar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Karena momentum ini tentu merupakan satu bekal bagi kehidupan perkembangan masyarakat terutama bagi generasi muda, adik-adik sekalian yang terkasih. Maka saya ingin mengajak adik-adik sekalian untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan ini untuk memperkaya wawasan kita,” jelasnya.
Menurut Philip, era teknologi digital saat ini berbagai macam tantangan, perubahan, dan perkembangan teknologi akan terus terjadi sampai ke masa depan. Di samping itu, seiring perkembangannya juga memungkinkan setiap manusia untuk ikut ambil bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan yang modern tersebut.
“Khusus untuk adik-adik sekalian, saya sekali lagi mengajak mari kita tetap menjadi homo sapiens, manusia yang bijak menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang ini untuk memajukan diri kita, masyarakat dan daerah kita saat ini maupun nanti ketika kita sudah berkarya untuk masyarakat dan bangsa kita,” katanya.
Philip menambahkan, keberadaan manusia pada era teknologi digital ini sebagaimana yang dalam karya Fransisco Budi Hardiman ditentukan oleh aktivitas di dunia maya. Misalnya dengan aktif menggunakan gawai.
“Bahkan melakukan klik pada tombol HP-nya dia mengatakan siapa aku sebenarnya dengan aktivitas upload, chating, sharing, posting dan sebagainya. Adik-adik semua, ini tentu melakukannya melalui komunikasi digital manusia ingin diakui,di-like, dikomen dan itu menunjukkan manusia kini berpindah dari dunia nyata ke dunia maya,” tuturnya.
(WHS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.