Jakarta: Sebanyak lima siswa terpilih mewakili Indonesia di ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA). Mereka dipilih  dari ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang Astronomi Tahun 2021 untuk mengikuti ajang IOAA ke-15.
 
Kelima siswa terbaik itu, yakni Donni Putera Sow (SMAN 3 Lingga ?Kepulauan Riau), Ferdinand (SMA 1 Kristen BPK Penabur ?DKI Jakarta)?, Gilbert Adriel Tantoso (SMAS Kristen Petra 2 Jawa Timur), Dzaky Rafiansyah (SMA Semesta Jawa Tengah), dan Anthony Camilo Lim (SMA Xaverius 1 ?Jambi). IOAA diselenggarakan pada 14-22 Agustus 2022 secara hybrid di Kutaisi, Georgia. Tim Indonesia mengikuti kompetisi ini secara daring.
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Asep Sukmayadi memberikan semangat dan motivasi kepada tim Indonesia yang akan berkompetisi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Selamat kepada tim IOAA Indonesia yang sudah sampai di titik ini. Jaga api semangat selalu adik-adik, tetap fokus dan lakukan yang terbaik. Terus belajar dan mengambil ilmu, serta seluruh hal baik yang diperoleh dari ajang ini. Ingat selalu pesan yang diberikan oleh pembimbing dan panitia,” ujar Asep dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional, Rabu, 17 Agustus 2022.
 
Sebelum mewakili Indonesia di ajang Internasional ini, mereka telah melewati serangkaian seleksi ketat. Dimulai dari ajang KSN di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) pertama hingga ketiga.
 
IOAA merupakan acara tahunan untuk siswa sekolah menengah atas (SMA) dari seluruh dunia di bidang Astronomi untuk membudayakan Astronomi dan membina persahabatan antar astronom muda di tingkat internasional. Tujuan utama IOAA adalah untuk mempromosikan minat yang tumbuh dalam bidang Astronomi dan mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering dan Math) terkait dan meningkatkan pengembangan kontak internasional di antara berbagai negara dalam mempromosikan Astronomi dan Astrofisika di sekolah.
 
Selama sembilan hari pelaksanaan kompetisi, peserta akan melalui lima ronde, yaitu ronde analisa data, ronde observasi matahari, ronde teori, kompetisi tim, dan ronde observasi Planetarium. Salah satu anggota Tim Indonesia, Donni Putera Sow, mengaku banyak hal positif yang dirasakan sejak Pelatnas.
 
Mulai dari memperoleh kemampuan problem solving, melatih kemandirian, mendapatkan banyak teman dari seluruh Indonesia dan internasional, hingga mengenal budaya lain dari teman-temannya.
 
Perjalanan Donni hingga sampai di titik ini tidak mudah. Kendala tersulit baginya adalah saat pelaksanaan KSN tahun lalu, di mana daerah rumah dan sekolahnya sangat sulit terjangkau sinyal.
 
Untuk dapat tetap mengikuti ajang talenta ini, Donni harus menuju kota terdekat yang cukup jauh dari sekolahnya agar sinyal memadai. Dia juga memberikan pesan kepada siswa lain yang bakal perlombaan.
 
“Teman-teman yang lain yang mau ikut olimpiade apa pun, hal yang harus diingat yaitu satu harus niat. Kedua, harus konsisten. Ketiga, waktu tidur tidak boleh berubah-ubah, karena bisa menyebabkan ketidakfokusan,” pesan Donni.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.