Ramallah: Keluarga jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh yang tewas ditangan Israel menuduh Negeri Paman Sam memberikan impunitas bagi Tel Aviv atas pembunuhannya. Mereka meminta bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu mengunjungi Israel pekan depan.
 
Dalam sebuah surat kepada Biden yang diunggah di Twitter Jumat lalu, keluarga tersebut mengatakan, pemerintahan AS hanya mengadopsi kesimpulan dari Israel atas kematian Shireen.
 
Kematian Shireen digambarkan sebagai pembunuhan di luar proses hukum. “Keterlibatan pemerintahan Anda berfungsi untuk menutupi pembunuhan Shireen dan melanggengkan impunitas,” kata surat tersebut, yang ditandatangani saudara laki-laki Shireen, Anton Abu Akleh atas nama keluarga.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Anda seolah-olah mengharapkan dunia untuk menerima hal ini. Diam akan lebih baik,” sambung mereka, dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 12 Juli 2022.
 
Baca juga: Palestina Kecam Laporan AS yang Sebut Pembunuhan Shireen Abu Akleh Tak Disengaja
 
Keluarga meminta untuk melihat semua informasi yang telah dikumpulkan administrasi tentang masalah ini.
 
Shireen terbunuh pada 11 Mei dalam serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dalam keadaan yang disengketakan. Bulan lalu kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bukti menunjukkan tembakan militer Israel telah membunuh Shireen ketika dia berdiri dengan jurnalis lainnya.
 
Shireen saat itu memakai rompi dan helm bertuliskan pers. Dan hal tersebut membuat dia dapat diidentifikasikan sebagai seorang jurnalis.
 
Kemenlu AS mengatakan, dia kemungkinan terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel. Namun, menurut mereka, mungkin tidak disengaja dan penyelidik independen tidak dapat mencapai kesimpulan pasti tentang asal peluru yang mengenainya.
 
Para pejabat Palestina mengkritik laporan itu dan menyatakan bahwa dia sengaja menjadi sasaran oleh seorang tentara Israel. Negeri Bintang Daud itu membantahnya.
 
Dalam perjalanan Timur Tengah pertamanya sebagai presiden pada 13-16 Juli, Biden diperkirakan akan bertemu secara terpisah dengan para pemimpin Palestina dan Israel. Kasus Shireen akan menjadi ujian diplomatik dan domestik bagi Perdana Menteri baru Israel Yair Lapid.
 
Sebanyak 24 senator AS di Partai Demokrat Biden bulan lalu mendesaknya untuk memastikan keterlibatan langsung AS dalam penyelidikan pembunuhan jurnalis tersebut.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.