Madrid: Petugas pemadam berjuang menghadapi kebakaran hutan yang berkobar tak terkendali di Spanyol dan Prancis, termasuk yang telah mencapai dua pantai wisata populer pada Minggu, 17 Juli. Kebakaran hutan ini terjadi di tengah gelombang panas ekstrem tak biasa di benua Eropa.
 
Sejauh ini tidak ada korban tewas terkait kebakaran di Spanyol dan Prancis, namun otoritas Madrid menyebut melonjaknya temperatur udara telah memicu ratusan kematian warga.
 
Dikutip dari Independent, dua kebakaran besar yang menghanguskan hutan pinus Prancis sejak enam hari terakhir, telah memaksa evakuasi sekitar 16.200 orang.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dalam sebuah serangkaian foto di media sosial, terlihat asap hitam mengepul tinggi ke arah Samudra Atlantik di pesisir Bordeaux yang sering dikunjungi para peselancar dari seluruh dunia.
 
Kebakaran di La Teste-de-Buch di area Bordeaux juga telah memaksa 10.000 orang untuk melarikan diri dari rumah mereka masing-masing.
 
“Situasi saat ini sangat tidak menguntungkan karena adanya tiupan angin kencang yang semakin mengobarkan kebakaran hutan,” ujar keterangan Pemerintah Regional Gironde.
 
“Layanan darurat memprioritaskan melindungi masyarakat, menjaga area-area sensitif, dan membatasi meluasnya kebakaran,” sambungnya.
 
Kobaran api terlibat merembet di deretan pepohonan di area pantai di Bordeaux, sementara sejumlah pesawat terlihat terbang rendah untuk mengambil air dari lautan. Air itu nantinya akan disiramkan ke titik-titik api.
 
Departemen Pertahanan Nasional Spanyol mengatakan bahwa “mayoritas” pesawat pengebom air telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan, sebagian besarnya berkobar di area perbukitan yang sulit dicapai petugas.
 
Kondisi kering di Semenanjung Iberian membuat area tersebut rentan terhadap kebakaran hutan, yang sebagiannya diakibatkan sambaran petir dan beberapa lainnya akibat ulah manusia.
 
Musim kebakaran hutan telah melanda beberapa wilayah Eropa lebih awal dari biasanya tahun ini, suatu kondisi yang disebut Uni Eropa (UE) terkait dengan perubahan iklim. Sejumlah negara Eropa mengalami kekeringan berkepanjangan, sementara sebagian lainnya dilanda gelombang panas.
 
Dalam gelombang panas kedua di Spanyol tahun ini, banyak area melaporkan temperatur udara meningkat hingga mencapai 43 derajat Celcius.
 
Menurut keterangan Institute Carlos III di Spanyol, sekitar 360 kematian telah terjadi akibat temperatur tinggi dalam periode antara 10 dan 15 Juli. Angka tersebut dibandingkan dengan 27 kematian terkait temperatur dalam enam hari sebelumnya.
 
Baca:  Gelombang Panas Eropa: Kebakaran Hutan Menyebar di Mediterania
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.