SURYA.CO.ID, LUMAJANG – Perhelatan Porprov Jatim VII 2022 telah selesai digelar, Kabupaten Lumajang sebagai salah satu tuan rumah, tahun ini berhasil membuktikan jargon mereka ‘Wani Menang’.

Predikat ini diperoleh Lumajang, karena berhasil menduduki peringkat 8 sebagai kota terbanyak memperoleh medali dalam Porprov Jatim VII.

Rinciannya, kontigen Lumajang berhasil meraih 21 medali emas, 24 medali perak dan 28 medali perunggu. Total ada 160 poin yang terkumpul. Padahal, sebelum-sebelumnya, Lumajang biasanya betah di nomor urut 15 ke bawah.

Yang bikin semakin bangga, dalam pesta olahraga terbesar se-Jawa Timur ini, kontigen Lumajang berhasil menyalip prestasi atlet-atlet Jember. Kota yang sedang gencar-gencarnya mengaungkan moto ‘Wes Wayahe’ itu justru berada di peringkat 9.

Ini membuktikan, bahwa reputasi Lumajang dalam kancah olahraga harus mulai diperhitungkan. Walau kenyataannya atlet asal Kota Pisang, sempat terseok-seok melakukan persiapan karena pemda hanya mengucurkan anggaran Rp4 ,5 miliar untuk menghadapi ajang kompetisi ini.

Imbasnya, saat itu sejumlah atlet Lumajang sulit melakukan latihan di gelanggang kompetisi karena beberapa venue masih direnovasi.

Ketua KONI Lumajang, Ngateman mengatakan, hambatan-hambatan memang sudah akrab dihadapi para atlet Lumajang. Akan tetapi, karena inilah yang membuat mental atlet terbentuk kuat. Kondisi itu sedikit banyak mempengaruhi performa atlet saat bertanding.

“Kami sudah biasa menghadapi kondisi terbatas. Meski venue sempat ada yang belum siap, tapi anak-anak tetap latihan di tempat lain,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq memberikan apresiasi terhadap atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Lumajang.

Pria yang karib disapa Cak Thoriq ini mengatakan, bahwa pemerintah kini memberikan atensi lebih dalam dunia olahraga. Beberapa venue seperti lintasan BMX, sepatu roda, paralayang dan stadion sepak bola sudah bertaraf nasional.

Dengan dukungan fasilitas olahraga itu, Cak Thoriq berharap para atlet lebih semangat dan termotivasi lagi melakukan latihan. Tujuannya, supaya para atlet bisa merengkuh prestasi lebih banyak lagi saat ajang olahraga bergengsi kembali diadakan.

“Saat ini hampir semua atlet masih umur 16 tahun. Itu artinya, kesempatan untuk terus berprestasi lebih bagus lagi, masih sangat terbuka. Kami harap beberapa sarana fasilitas olah raga di Lumajang yang sudah banyak berstandar nasional, bisa digunakan para atlet untuk memaksimalkan latihan,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.