Minggu, 10 Juli 2022 – 04:50 WIB

VIVA Lifestyle – Haji menjadi salah satu ibadah yang dilaksanakan umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih, Indonesia sendiri penyumbang jemaah haji yang besar sehingga patut diperhatikan secara detail.

Saat ini Nur Arifin, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Dituturkannya, saat ini suhunya 38 derajat Celcius. Ia juga mencermati masih rendahnya kesadaran lingkungan Jemaah haji di sini.

“Ada hal yang perlu kita renungkan,” jelas Arifin, dalam keterangan persnya.

Ketika lempar jumrah, kata dia, maka di ujung penyelesaiannya, ada toilet. Lalu orang melempar kain ihrom begitu saja, sehingga menumpuk. Orang tidak peduli, sehingga terjadi sampah luar biasa. 

“Karena itu butuh tafsir praktik sehingga bisa dilakukan umat di Tanah Suci. Mereka bukannya sengaja membuat sampah, tapi memang perlu bimbingan, antara lain soal aplikasi haji ramah lingkungan,” katanya lagi.

Selain itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji & Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, dalam sambutannya menggarisbawahi besarnya jumlah jemaah haji asal Indonesia. Menurutnya, perlu ada strategi agar jemaah haji dam umrah nyaman dan tetap ramah lingkungan.

Peduli lingkungan

Hal ini sejalan dengan Ummah for Earth dan Greenpeace Indonesia yang meluncurkan aplikasi Green Hajj. Sebelumnya Ummah for Earth telah merilis Green Hajj dalam bahasa Inggris dan Arab, kini aplikasi tersebut juga diluncurkan dalam bahasa Indonesia, bisa diunduh untuk versi IoS dan Android.

“Kita perlu memikirkan bagaimana umat Muslim bisa merespons isu-isu strategis termasuk soal lingkungan, karena bagaimana pun Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia. Kementerian Agama menyambut baik ide Greenpeace dengan aplikasi Green Hajj. Sebab dampak lingkungan dari peristiwa kenaikan haji ini juga sangat besar dan membutuhkan perhatian,” tuturnya, dalam keterangan pers Green Hajj.

Bambang Hamid Sudjatmiko, Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) menyebutkan kalau Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji yang paling besar dibandingkan negara lain.

“Sangat mungkin jika jemaah kita memakai panduan Green Hajj ini,” kata Bambang. 

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.