Israel melancarkan operasi melawan Islamic Jihad pada Jumat kemarin, yang menewaskan salah satu komandan senior kelompok itu di Gaza. Islamic Jihad kemudian menanggapi serangan itu dengan peluncuran roket.
Eskalasi lebih lanjut akan sangat tergantung pada Hamas, kelompok penguasa Jalur Gaza: apakah mereka akan memilih bergabung dalam pertempuran atau tidak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Serangan Israel telah menewaskan 11 warga Palestina, termasuk setidaknya empat pejuang Islamic Jihad dan seorang anak kecil. “Serangan telah melukai sedikitnya 80 orang,” menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dikutip dari Malay Mail.
Islamic Jihad tidak memberikan rincian mengenai berapa banyak anggotanya yang tewas dalam serangan Israel.
Baca: Buru Pejuang Palestina, Israel Serang Gaza dan Tewaskan Bocah 5 Tahun
Sementara itu, militer Israel mengatakan bahwa pesawat jet tempurnya telah menargetkan dua anggota Islamic Jihad yang bersiap meluncurkan roket dalam serangan baru hari ini. Semalam, Israel menangkap 19 anggota Islamic Jihad dalam serangan di Tepi Barat, sekaligus menargetkan lokasi pembuatan roket kelompok itu di Gaza.
“Palestina telah menembakkan sedikitnya 160 roket ke perbatasan,” kata militer Israel. Sebagian besar rudal itu dicegat, dan beberapa orang dilaporkan terluka ringan.
Mesir, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Qatar berusaha menengahi untuk mengakhiri kekerasan antar Israel dan Islamic Jihad. Namun hingga kini, belum ada terobosan berarti.
Islamic Jihad mengisyaratkan tidak akan adanya gencatan senjata dalam waktu dekat. “Sekarang waktunya untuk perlawanan, bukan gencatan senjata,” kata seorang pejabat kelompok itu kepada Reuters.
Utusan Timur Tengah PBB Tor Wennesland mengaku sangat prihatin dengan aksi kekerasan ini. Di sisi lain, Otoritas Palestina (PA) yang didukung Barat juga mengutuk serangan Israel.
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.