Melansir Bocah Indonesia, waktu yang dibutuhkan sperma berenang menuju rahim biasanya terjadi dalam waktu 24 jam. Nah, sebelum proses kehamilan terjadi, ada yang namanya proses pembuahan.
Proses pembuahan inilah menjadi cikal bakal terjadinya kehamilan. Namun, tidak ada yang tahu kapan tepatnya proses pembuahan terjadi hingga akhirnya muncul tanda awal-awal kehamilan.
Proses pembuahan
Proses pembuahan terjadi ketika sperma berhasil bertemu sel telur pada saluran indung atau tuba falopi. Ketika pria berhasil mengeluarkan cairan mani yang mengandung sperma pada saat orgasme, cairan ini nantinya akan bergerak ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur.
Sperma akan menempuh perjalanan dari leher rahim menuju saluran indung telur atau tuba falopi, tempat di mana sel telur berada. Ketika sperma berhasil bertemu sel telur maka terjadilah proses pembuahan.
Dari jutaan sperma, hanya satu yang berhasil menembus sel telur. Kemudian, sel telur akan membentuk lapisan agar sperma lain tidak dapat menembus masuk.
Berapa lama sperma butuh waktu mencapai sel telur?
Sperma akan berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Butuh waktu paling cepat sekitar 45 menit hingga sperma mencapai sel telur. Selanjutnya, pembuahan akan terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan.
Jika sperma tidak berhasil menemukan sel telur sehingga maka sperma kan tetap bertahan hingga 2 – 3 hari setelah berhubungan seksual dalam saluran reproduksi wanita.
Menurut dr. Tiara Kirana, Sp.And, dokter spesialis andrologi di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia mengungkapkan jika pada umumnya sperma akan bertahan 2 – 3 hari pada organ reproduksi wanita.
“Apakah sperma bisa bertahan 5 hari dalam saluran reproduksi wanita? Ada penelitian yang menyebutkan seperti itu namun pada umumnya sperma hanya bertahan 2 – 3 hari saja dalam saluran reproduksi wanita,” ujar dr. Tiara Kirana.
Selain itu, dr. Tiara juga menyebutkan jika pasangan suami istri yang merencanakan program hamil disarankan untuk berhubungan 2 – 3 hari sekali mengingat waktu hidup sperma dalam saluran reproduksi wanita.
“Karena dari waktu hidup sperma tersebut di dalam saluran reproduksi wanita itu. Kalau sampai 5 hari, hanya ada beberapa kasus tertentu,” lanjut dr. Tiara Kirana, Sp.And.
Pasca proses pembuahan
Ketika sel telur selesai dibuahi, zigot akan membentuk sel baru. Sel-sel ini akan bergerak dari tuba falopi menuju rahim. Sel-sel tersebut akan membelah diri menjadi 100 sel, sel inilah yang bernama embrio blastokista.
Selanjutnya embrio akan tertanam di dinding rahim yang nantinya akan berkembang menjadi janin. Proses penempelan embrio pada dinding rahim disebut sebagai implantasi.
Pada saat proses implantasi inilah biasanya wanita akan mengalami pendarahan ringan atau flek yang disebut sebagai pendarahan implantasi. Pendarahan implantasi biasanya akan terjadi selama 2 hari.
Nantinya dinding rahim akan menguat dan leher rahim akan tertutup pada cairan sehingga menjadi tempat yang layak untuk janin berkembang dengan baik.
Setelah embrio berhasil menempel pada dinding rahim, calon ibu akan mengalami sejumlah tanda-tanda awal kehamilan, seperti mual, pusing, telat menstruasi, lebih mudah Lelah, konstipasi atau perut kembung, flek atau pendarahan implantasi, frekuensi buang air kecil lebih sering, hingga perubahan suasana hati.
Namun pada kasus tertentu ada kalanya terjadi kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi justru tertanam di luar rahim, misalnya tuba falopi. Jika kondisi ini terjadi maka tentu memerlukan penanganan medis.
(FIR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.