Jakarta: Pemerintah optimistis terhadap kondisi dan outlook perekonomian di kawasan ASEAN. Hal tersebut berdasar pada PDB dari 10 negara ASEAN pada 2021 yang mencapai USD3,36 triliun dan menjadikan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia. Capaian tersebut sejalan dengan visi ASEAN untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2030.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pentingnya kerja sama ASEAN dan Italia sebagai salah satu mitra dialog. Sebagai upaya memperkuat perekonomian kawasan, ASEAN juga mempererat kerja sama dengan negara Italia. Untuk Indonesia, Italia juga merupakan mitra dagang utama yang masuk dalam 20 besar negara tujuan ekspor Indonesia sepanjang lima tahun terakhir.
 
“Perdagangan ASEAN dengan Italia hanya mengalami sedikit penurunan pada 2020, ini menunjukkan eratnya hubungan antara keduanya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dialog ekonomi antara ASEAN dan Italia yang digelar pada 5-6 Juli 2022 tersebut diselenggarakan oleh Associazione Italia ASEAN. Sebagai informasi, Associazione Italia ASEAN merupakan platform interaksi bisnis kedua pihak sejak 2015.
 

 
Associazione Italia ASEAN menyelenggarakan pertemuan ‘High Level Dialogue on ASEAN-Italy Economic Relations’ setiap tahunnya sejak 2017 untuk mempromosikan peluang bisnis di antara negara-negara ASEAN dan Italia. Pertemuan tahun ini menjadi pertemuan fisik pertama yang dilaksanakan setelah pandemi covid-19.
 
Selanjutnya dalam rangka memanfaatkan potensi serta mengoptimalkan pencapaian kemakmuran kawasan, Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa area kerja sama strategis untuk ASEAN dan Italia, yaitu pada transisi energi, ekonomi digital, revolusi industri, smart manufacturing, dan perdagangan.
 
“Peningkatan kesejahteraan kawasan akan membuka peluang yang lebih besar bagi sektor bisnis untuk meningkatkan usahanya. Untuk membangun kembali kekuatan kawasan dan global, kita perlu fokus pada peningkatan produktivitas, daya saing, dan resiliensi sebagai kunci strategi dalam merespon kondisi saat ini,” pungkasnya.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.