SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Di tengah perjuangan kontingen Bangkalan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim, pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini datang untuk berbagi ilmu kepelatihan dalam gelaran Coaching Clinic di Aula SMA Negeri 2 Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, Minggu (3/7/2022).

Di hadapan 30 pelatih sepakbola lokal se-Madura dan sejumlah pemilik sekolah sepakbola usia dini, Fakhri yang juga pernah menukangi Timnas U-14 dan U-16 itu membeberkan secara rinci Program Latihan Usia Dini.

Pelatih Tim Sepakbola Boca asal Desa Keleyan, Husnan Wijaya mengungkapkan, kehadiran Fakhri diibaratkan sebuah telaga, mata air di tengah kerinduan atas kebangkitan kembali sepakbola di Bangkalan.

“Ini sangat positif dan membantu, coach Fakhri menjelaskan semua pengalaman termasuk teknik-teknik kepelatihan usia muda. Ada tambahan wawasan baru. Sehingga menambah bekal bagi kami untuk mengembangkan para pemain muda,” ungkap Husnan kepada SURYA.

Dalam menerapkan sistem kepelatihan kepada para pemain muda Boca Keleyan, Husnan yang merupakan mantan punggawa Persatuan Sepakbola Jaddih Pasar (Persijap) di era 1990-an, mengaku melatih sebatas pengalaman pribadi sebagai mantan pemain lokal.

“Ada tambahan beberapa teknik melatih yang belum saya dan peserta ketahui. Karena sejauh ini saya sebatas memberikan pengalaman saya pribadi. Apa yang saya dapat dari coach Fakhri akan diterapkan kepada anak-anak,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, masyarakat Bangkalan pernah mempunyai tim kebanggaan, yaitu Perseba Bangkalan yang berlaga di Divisi Utama pada era 1970-an. Perjalanan Perseba dari Divisi II, I, hingga Divisi Utama membuat seluruh mata tertuju kepada Bangkalan pada periode 1975-1980.

Perseba yang kala itu bermaterikan para pemain terbaik di empat kabupaten di Madura dan sejumlah pemain dari Pulau Jawa mulai diperhitungkan dan menjadi kekuatan baru sepakbola di Jawa Timur dari Pulau Madura. Sebelum masuk Divisi Utama, Perseba yang. menjungkalkan tim kuat Persebaya Surabaya, bahkan Persema Malang digilas dengan dua gol tanpa balas.

Namun hingga saat ini, prestasi Perseba dengan dukungan Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang berkapasitas 15 ribu penonton dengan kualitas rumput jenis Zoysia Japonica yang dibangun Bupati RKH Fuad Amin pada 18 November 2012 silam,belum mampu mengulang kejayaan masa lalu.

Eksistensi sepakbola di Bangkalan tidak sehijau rumputnya. SGB hanya sebatas lapangan sepakbola komersil. Klub-klub papan atas Indonesia berdatangan ketika melakoni laga menghadapi Madura United, klub sepakbola asal Pamekasan.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.