Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan Kongres pada 24-26 Agustus 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Koordinator PPI Dunia, Faruq Ibnul Haqi mengatakan, tahun 2022 ini bertepatan dengan usia 100 tahun Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).
Secara histori, PPI memiliki peranan sangat besar dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Organisasi para pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar dan menuntut ilmu di luar negeri ini tidak bisa dipisahkan dari sejarah gerakan kebangsaan yang mewujud pada Sumpah Pemuda tahun 1928, dan pada akhirnya berhasil melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bahkan bisa dikatakan bahwa PPI adalah motor dan inisiator penting bagi gerakan kebangsaan di Republik Indonesia,” ungkap Faruq Koordinator PPI Dunia dari Australia.
Rangkain kegiatan Simposium Internasional menghadirkan berbagai narasumber seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Erick Tohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jend. TNI Andika Perkasa.
Selain itu pada sesi Inspiration Talk juga akan hadir Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho, serta Founder, President Director dan CEO Etana Biotechnologies Indonesia, Nathan Tirtana, juga Tokoh Nasional, Surya Paloh.
Direktur Penelitian dan Kajian (Dirlitka) M. Aswin Rangkuti mengatakan, puncak dari rangkaian Simposium PPI Dunia akan memberikan Buku hasil pemikiran para pelajar Indonesia di luar negeri untuk presiden. Terkait dengan strategi dalam memitigasi kondisi krisis belajar dari berbagai negara dan perspektif.
Buku berjudul Indonesia Post Pandemic Outlook ini hasil kerjasama dengan BRIN Press, ungkap Aswin. ”Buku dan rekomendasi ini kami persembahkan kepada rakyat Indonesia melalui Presiden Jokowi sebagai pemimpin bangsa. Beberapa point penting rekomendasi di antaranya transformasi digital dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Isu kesetaraan gender dan rantai pasok pun telah dibahas oleh PPI Dunia”, ungkap Aswin kandidat doktor dari University of Copenhagen, Denmark ini.
(CEU)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.