Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak mentah pasar internasional yang dipatok Brent dan West Texas Intermediate (WTI) terpantau anjlok pada perdagangan Senin (8/8/2022).

Dimana stok minyak mentah berjangka Brent turun 51 sen, atau 0,5 persen, hingga harga melesat jatuh ke level 94,41 dolar AS per barel pada awal perdagangan Senin (8/8/2022) 0816 GMT.

Baca juga: Inflasi AS Berlanjut, The Fed Diprediksi Akan Kerek Lagi Suku Bunga di Atas 4 Persen

Pelemahan ini lantas memperpanjang penurunan harga minyak sejak depan pekan lalu. Menurut pembukuan pasar minyak, harga Brent dalam satu bulan terakhir telah jatuh sebanyak 13,7 persen.

Penurunan serupa juga terlihat pada perdagangan minyak WTI, yang ambles turun 43 sen, atau 0,5 persen, dengan pelemahan tersebut kini harga minyak WTI dibandrol 88,58 dolar AS per barel. Sementara untuk akumulasi bulanan harga WTI tercatat ambles sekitar 9,7 persen.

Mengutip dari Reuters penurunan ini terjadi setelah permintaan minyak mentah di pasar global mengalami pelemahan, akibat rencana The Fed yang akan memperketat kebijakan moneternya dengan mengerek naik suku bunganya pada bulan September nanti, guna menekan percepatan laju inflasi yang saat ini telah melesat 9,1 persen.

Meski saat ini lapangan pekerjaan di AS telah mengalami peningkatan menjadi 398.000 lowongan baru, namun karena lonjakan invasi telah mencapai level tertinggi.

Membuat investor khawatir akan adanya potensi resesi pada perekonomian AS. Alasan ini yang membuat investor mulai meninggalkan pasar minyak hingga membuat harga minyak mentah kembali anjlok.

“Tindakan harga minggu lalu tidak diragukan lagi bahwa kekhawatiran permintaan yang didorong oleh resesi menguasai kekhawatiran pasokan. Seseorang bahkan dapat mengatakan bahwa premi perang telah menguap,” kata analis PVM Stephen Brennock.

Selain kekhawatiran investor akan adanya resesi, penurunan minyak pada awal pekan ini juga disebabkan oleh turunnya permintaan impor minyak dari pabrik penyulingan China.

Baca juga: Bitcoin Cs Ambles ke Harga 22.000 Dolar AS, Imbas Sikap Agresif The Fed

Bea cukai AS tercatat selama bulan Juli kemarin investor China hanya mengimpor minyak sebesar 8,79 juta barel per hari (bph). Ambles 9,5 persen apabila dibandingkan dengan permintaan minyak mentah di tahun 2021 lalu.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.