Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD3,2 atau 0,18 persen menjadi USD1.739,70 per ounce, menghentikan kerugian selama tujuh sesi berturut-turut.
“Kami melihat beberapa perburuan barang murah yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan setelah kemarin bergerak ke level terendah per USD1.700 ,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger dikutip dari Antara, Jumat, 8 Juli 2022.
Greenback telah muncul sebagai tempat berlindung yang lebih disukai di tengah meningkatnya risiko resesi dan telah mencapai level tertinggi hampir dua dekade di sesi sebelumnya sebelum melemah pada Kamis, 7 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Setiap kekuatan yang mungkin kita lihat pada emas dalam jangka pendek harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena penjualan dapat dengan mudah dilanjutkan di tengah lingkungan dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga,” kata Analis Pasar di City Index Fawad Razaqzada.
Risalah pertemuan Federal Reserve Juni menunjukkan situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral untuk mengendalikannya mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir tiga dekade.
Emas telah merosot lebih dari USD 300 sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Katalis berikutnya untuk pasar bisa datang ketika laporan pasar tenaga kerja dijadwalkan untuk dirilis. Data menunjukkan pada hari sebelumnya bahwa klaim pengangguran mingguan naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat, sementara Pemangkasan Hubungan Kerja (HK) melonjak ke level tertinggi 16 bulan pada Juni 2022.
(SAW)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.