Brand % Arabica didirikan oleh Kenneth Shoji. Ia mulai tertarik dengan budaya minum kopi yang tengah marak ketika beliau sedang menimba ilmu di UCLA pada awal tahun 90-an.
Saat itu kedai kopi sedang tumbuh pesat dan membawa angin segar serta apresiasi baru terhadap budaya kopi. Suatu hal yang kelak mengubah persepsi akan cara mengonsumsi produk kafein ini.
Kenneth pada awalnya belajar tentang kopi dengan menjadi barista sebelum melangkah lebih jauh dan membeli perkebunan kopi di Hawaii. Dalam rangka mewujudkan cita-citanya untuk membuka merek dagang yang mendunia, lahirlah % Arabica.
Sampai dengan hari ini, Kenneth tetap menjadi penggagas kreatif dan terlibat dalam pemilihan semua lokasi gerai % Arabica, menentukan desain interior dengan mitra pilihannya, dan menentukan biji kopi terbaik untuk digunakan di antara ratusan sampel kopi yang berasal dari perkebunan di seluruh dunia.
“Misi kami adalah untuk mengembangkan merek dagang di wilayah-wilayah yang unik dengan budaya menarik di seluruh dunia. Dan Bali, tanpa diragukan lagi, telah dikenal di dunia internasional sebagai destinasi yang unik dengan budaya yang indah. % Arabica Bali Kuta Beachwalk adalah gerai ke-122 kami di dunia,” ujar, Kenneth Shoji.
“Kami berharap dengan ‘See The World Through Coffee’ kami bisa menggabungkan budaya Bali dengan identitas merek % Arabica. Kami sangat bangga memperkenalkan keahlian dari merek kami, kopi berkualitas tinggi yang sederhana, abadi dan nikmat, layanan penuh perhatian, dan keindahan Jepang kepada Pulau Dewata,” lanjutnya.
Desain interior kedai
% Arabica Bali yang pertama terletak di Beachwalk di Jalan Pantai Kuta. Area paling trendi dan selalu sibuk di Pulau Dewata. Untuk gerai pertama di daerah tujuan wisata Indonesia terpopuler, % Arabica sekali lagi mempercayakan desain interior dan arsitektur Jepang kelas atas kepada no.10 dari NOMURA Co., Ltd., untuk membuat nuansa toko yang mewah.
Untuk gerai % Arabica keempat di Indonesia ini, desainer Nao Kameda menciptakan konsep desain yang mengimplementasikan suasana di Bali secara maksimal. Dia menggunakan 122 bantalan rel kereta api khas Indonesia untuk membangun lantai panggung yang terintegrasi dengan tempat duduk sofa, diatur rapi dari depan hingga ke belakang.
Bar setengah lingkaran diposisikan di depan cermin besar guna menciptakan ilusi sebuah lingkaran besar, sementara bangku Corian berbentuk % yang ikonis dipasang di tengah toko lengkap dengan lampu gantung Chemex raksasa bermotif rotan di atasnya. Kedai ini juga menawarkan area tempat duduk luar ruangan bergaya daybed bagi pelanggan menikmati kopi khas % Arabica menatap pemandangan laut.
Kedai pertama tanpa gelas plastik
Sebagai merek yang mendunia, % Arabica sangat percaya bahwa sumber daya alam dunia harus dilestarikan dan praktik bisnis berbasis lingkungan berkelanjutan. % Arabica Bali Kuta Beachwalk adalah gerai % Arabica pertama di dunia yang tidak menggunakan gelas plastik.
Penerapan ini dimulai di Bali hingga nantinya setiap gerai % Arabica di dunia akan mengeliminasi penggunaan gelas plastik. % Arabica bertujuan untuk menumbuhkan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan budaya pecinta kopi yang bertanggung jawab atas lingkungan di seluruh dunia.
Pengembangan gerai % Arabica di Bali merupakan lanjutan dari kesuksesan gerai-gerai di Jakarta bersama manajemen Grup Ateria. Dalam waktu kurang dari satu tahun, % Arabica dan Ateria Group telah berhasil membuka tiga gerai di ibu kota Indonesia yakni di Central Park Mall, Astha District 8, dan Plaza Indonesia.
% Arabica di Bali untuk saat ini adalah yang terbesar di antara semuanya, di mana hal ini menunjukkan antusiasme publik yang luar biasa terhadap kehadiran merek dagang kopi ini di Indonesia.
% Arabica Bali Kuta Beachwalk mengemban misi untuk memimpin third-wave coffee movement di Bali. Kedai ini memiliki mesin pemanggang biji kopi Tornado King skala kecil sendiri yang menjadi peralatan utama gerai % Arabica di seluruh dunia.
Dengan adanya Tornado King, para barista terlatih dapat membantu pelanggan untuk memilih salah satu biji terbaik dari seluruh dunia dan melakukan proses pemanggangan kopi sesuai dengan keinginan pelanggan. Pelanggan lalu dapat membawa pulang biji kopi yang baru dipanggang tersebut dalam kemasan dan produk retail % Arabica.
(FIR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.