Semarang: Pertunjukan seni tradisional jaranan dan gending-gending Jawa bertajuk Gamelan Kolosal, yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu, memeriahkan rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Tengah.
 
Gamelan Kolosal itu ditampilkan 30 kelompok gamelan dan kuda lumping, yang terdiri atas 1.050 seniman jaranan dan pengrawit dari berbagai desa di Jawa Tengah.
 
Pertunjukan yang tidak biasa itu membuat ribuan masyarakat yang mengikuti kegiatan hari bebas dari kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD) di kawasan tersebut turut mengabadikan momen dengan kamera ponsel masing-masing.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tak hanya menyaksikan, masyarakat juga ikut menari bersama penari jaranan, sehingga menjadi sebuah pertunjukan flashmob Tari Jaranan di kawasan Simpang Lima.
 
“Harapannya Jawa Tengah bisa semakin mantap, semakin maju, semakin cinta budaya, masyarakat bisa bergotong royong bagaimana keluar dari krisis, dari pandemi yang dua tahun membebani kita ya,” kata Siti Atiqoh Supriyanti mewakili Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. 
 
Baca: Ganjar Minta Wakil Bupati Pemalang Ambil Alih Pemerintahan
 
Kehadiran Siti Atiqoh mewakili Ganjar yang sedang ada agenda pertemuan bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Jakarta. Ganjar dijadwalkan bertolak ke Semarang sore ini.
 
Dia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut menari jaranan. Meskipun di era perkembangan teknologi digital, masyarakat masih mencintai budaya lokal.
 
“Melihat antusiasme masyarakat luar biasa, anak muda, anak kecil, tua, semua ikut menari. Semoga seni tradisional ini semakin eksis, kebudayaan lokal semakin dicintai, semakin membumi dan masyarakat Jawa Tengah semakin makmur gemah ripah loh jinawi,” tambahnya.
 
Sementara itu, melalui rekaman video, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf pada para seniman dan seluruh masyarakat karena tidak dapat hadir. Ganjar sedang berada di Jakarta untuk mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo.
 
“Saya mohon maaf, seharusnya saya hadir dan saya memang sudah menantikan lama acara ini, tapi terpaksa saya mengikuti secara daring karena harus mengikuti acara bersama Pakk Presiden di Jakarta,” kata Ganjar.
 
Ganjar tetap menyaksikan secara penuh dan merasa bangga atas kemeriahan acara yang disajikan ribuan seniman tradisional bersama masyarakat dengan menari bersama.
 
“Betapa meriahnya acara ini, kesenian tradisional tampil dengan beragam pernak-pernik yang disajikan. Ada kuda lumping, ada karawitan, dan ada juga penampilan budaya dari berbagai daerah yang dibawakan adik-adik mahasiswa. Saya lihat semuanya semangat dan bergembira, bangga pokoknya,” ujar Ganjar.
 

(ALB)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.