BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih 40 bandar udara untuk memastikan pesawat udara beroperasi berjalan lancar dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight) dengan menangani lebih dari 800 frekuensi penerbangan setiap hari.
“BAT didukung kurang lebih 2.000 personil (sumber daya manusia) dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp1,24 triliun. Pada perkembangannya, BAT memenuhi kriteria-kriteria menurut ketentuan tentang penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak diperkenalkan pada 12 Juni 2021 sesuai PP No 67 Tahun 2021 dan memenuhi kualifikasi rencana bisnis yang mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya industri aviasi,” dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nilai investasi mencapai Rp7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030, pengembangan KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 30-35 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
“Kemampuan dan kapabilitas BAT dalam jangka menengah serta mendatang diharapkan mampu mendukung dan memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata (kisaran) 12 ribu unit pesawat udara dengan nilai bisnis berkisar USD100 miliar pada 2025,” jelasnya.
Perluasan kapabilitas berkelanjutan BAT
BAT yang mulai beroperasi pada 2014 ini sudah merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat dari Jhonlin Air Transport, DrukAir, Tri MG Airlines, US Bangla Airlines, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Batik Air Malaysia, Thai Lion Air, Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot), Super Air Jet.
Layanan perawatan untuk maskapai lainnya akan dikembangkan secara bertahap. Pada pembangunan kelanjutan hanggar tahap tiga dan tahap empat, BAT berencana membangun delapan hanggar yang bisa menampung 24 pesawat udara tipe berbadan sedang (narrow body) yakni Boeing 737 dan Airbus 320.
Hanggar dimaksud diharapkan meningkatkan serapan kebutuhan perawatan pesawat secara nasional dan internasional, serta meminimalisir jumlah pekerjaan MRO yang dikirim ke luar negeri.
“KEK BAT di Batam ini optimistis akan mampu mendorong perseroan untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan rancangan kerja berkelanjutan (master plan). Harapan utama, dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri,” lanjutnya.
Dalam upaya menciptakan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di lingkup penerbangan global, BAT memiliki kesungguhan senantiasa mendorong perawatan pesawat udara yang semakin efisien. Pengembangan KEK BAT di Batam siap beroperasi sejalan mendukung program pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang kondusif industri penerbangan nasional dan akan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.
Langkah strategis peningkatan jumlah SDM atau tenaga kerja berdaya saing, terampil dan profesional, BAT bersama Lion Air Group Training Center (LGTC) yang bergerak dibidang pendidikan khususnya pendidikan aviasi telah menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat udara sesuai kebutuhan serta kerjasama dengan Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aviasi yang bertujuan menjamin tersedianya tenaga kerja khususnya mekanik dan teknisi pesawat udara.
Sarana perawatan Batam Aero Technic
Kawasan Batam Aero Technic di Batam Kepulauan Riau (dalam satu area Bandar Udara Internasional Hang Nadim), hingga kini memiliki sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun di lahan seluas 30 hektare (ha) yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam terdiri dari:
- Kapasitas landas parkir pesawat (apron) 7,7 ha.
- Kapasitas jalan 2,8 km.
- Kapasitas lIstrik 4,7 megawatt (MW).
- Kapasitas hanggar 19 jalur perawatan pesawat (line maintenance, minor check, major defect rectification, regular heavy check, transit check, to redelivery), dua fasilitas pengecatan pesawat (line painting) dan hanggar pembersihan (cleaning), satu gedung suku cadang seluas 4.000 m2, serta satu unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop).
Logistik BAT didukung proses logistik supply chain dan gudang (warehouse) peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop), seperti cabin interior, dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest), engine dan komponen baling-baling (propeller workshop), emergency equipment, dan lainnya.
Untuk kapabilitas, realisasi hasil pembangunan hanggar tahap satu dan tahap dua telah beroperasi empat maintenance hangar kapasitas 13 pesawat, serta tahap tiga sudah beroperasi satu maintenance hangar kapasitas enam pesawat.
Batam Aero Technic saat ini mampu melaksanakan perawatan jenis pesawat Airbus 320 series, Boeing 737 series, Airbus 330 series, Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/600, dan tipe pesawat lainnya.
(AHL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.