Jakarta: Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Karo Provos Propam Polri Brigjen Benny Ali dicopot dari jabatannya. Pencopotan itu diduga buntut kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
 
“Brigjen Hendra Kurniawan, Karo Paminal Divpropam Polri dimutasikan sebagai perwira tinggi (pati) pelayanan markas (Yanma) Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
Jabatan Karo Paminal Divisi Propam Polri kini dijabat Brigjen Anggoro Sukartono. Dia dulu menjabat sebagai Karo Waprof Divisi Propam Polri.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Brigjen Benny Ali juga dimutasi sebagai Pati Yanma Polri. Jabatan Karo Provost yang ditinggalkan Benny kini dijabat Kombes Gupuh Setiyono.
 
“Kombes Gupuh Setiyono, Kabag Yanduan Divpropam Polri diangkat sebagai jabatan baru Karo Provos Divpropam Polri,” kata Dedi.
 
Mutasi jabatan itu tertuang dalam surat telegram (ST) nomor: 1628/VIII/KEP/2022 tanggal 4 agustus 2022. Dedi mengatakan yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri dalam status proses pemeriksaan oleh inspektorat khusus (Irsus) timsus.
 
“Apabila terbukti melakukan pelanggaran etika akan diperiksa, apabila terbukti pelanggaran pidana seperti Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) usut dugaan sampaikan akan diproses sesuai prosedur,” ujar Dedi.
 

Kapolri Listyo menyebut ada 25 personel Polri tengah diperiksa terkait dugaan menghilangkan barang bukti di lokasi penembakan Brigadir J, wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Sebanyak empat di antaranya telah dimasukkan ke tempat khusus selama 30 hari.
 
Kapolri belum membeberkan identitas ke-25 anggota tersebut. Namun, dia merinci pangkat mereka.
 
Sebanyak tiga personel perwira tinggi (pati) bintang satu atau berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen). Kemudian, berpangkat komisaris besar (Kombes) lima orang, AKBP tiga orang, Kompol dua orang, Pama tujuh orang, Bintara dan Tamtama lima personel.
 
“Kemungkinan akan berkembang nama-nama lain atau ke pangkat-pangkat lain. Yang jelas rekan-rekan tahu ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya,” kata Tribrata (TB) 1 itu.
 

(JMS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.