Moskow: Kosmonot Rusia yang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) merayakan penguasaan penuh tentaranya di wilayah Luhansk dari Ukraina. Mereka tampak mengibarkan bendera separatis pro-Rusia di Ukraina.
 
Komandan Rusia Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) ditambah dua kosmonot lainnya terlihat mengangkat bendera untuk mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina.
 
Pada Senin, badan antariksa Rusia Roscosmos menerbitkan sebuah foto di saluran Telegram dari tiga kosmonot ISS yang tersenyum, Komandan Oleg Artemyev, Denis Matveev, dan Sergey Korsakov. Mereka menunjukkan bendera Republik Rakyat Luhansk ke kamera.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: Rebut Kota Lysychansk, Rusia Klaim Telah Berhasil ‘Bebaskan’ Luhansk.
 
Republik Rakyat Luhansk adalah wilayah yang memisahkan diri dan terletak di Ukraina yang dibentuk oleh separatis pro-Rusia pada 2014 dan diproklamasikan merdeka. Wilayah ini telah menjadi pusat konflik antara Ukraina dan Rusia selama bertahun-tahun, termasuk Perang Donbas pada 2014 dan invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina tahun ini.
 
Bersamaan dengan foto itu, Roscosmos menerbitkan keterangan yang merayakan “Hari Pembebasan Republik Rakyat Luhansk” dan menambahkan, diterjemahkan dari bahasa Rusia: “Roscosmos dan kosmonot kami Oleg Artemyev, Denis Matveev dan Sergey Korsakov, yang bekerja hari ini di Stasiun Luar Angkasa Internasional , bergabunglah dengan ucapan selamat dari kepala LPR, Leonid Pasechnik, pada ‘Hari Kemenangan Besar yang baru.’
 
“Ini adalah hari yang telah lama ditunggu-tunggu oleh penduduk daerah pendudukan di wilayah Luhansk yang telah menunggu selama delapan tahun. Kami yakin bahwa 3 Juli 2022 akan selamanya tercatat dalam sejarah Republik,” seperti dikutip dari Newseek, Rabu 6 Juli 2022.
 
Pernyataan itu sensitif secara politik karena invasi Rusia yang dikutuk secara internasional ke Ukraina terus berlanjut. Dari awal konflik pada 24 Februari hingga 3 Juli, diperkirakan 4.889 warga sipil di Ukraina telah tewas, termasuk 335 anak-anak, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).
 
Perlu dicatat juga bahwa kosmonot Rusia membuat pernyataan mereka di atas ISS, ruang yang mereka bagi dengan astronot dari Amerika Serikat. Rusia adalah mitra kunci dalam operasi stasiun tersebut.
 
Oleg Artemyev menjadi komandan ISS pada Mei tahun ini, menggantikan astronot AS Thomas Marshburn. Jabatan komandan cenderung dijabat selama beberapa bulan sebelum dirotasi.
 
ISS adalah upaya internasional dengan penghuninya sering mengesampingkan politik demi kerja sama di luar angkasa. Namun, ketegangan global dengan Rusia telah membuat hubungan ISS diragukan tahun ini.
 
NASA telah berulang kali mengatakan bahwa operasi ISS berlanjut seperti biasa. Sementara Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk mempertahankan kehadiran di stasiun setidaknya hingga 2024.
 
Pada saat yang sama, Direktur Roscosmos Dmitry Rogozin sebelumnya mengancam bahwa ISS dapat dihancurkan tanpa bantuan Rusia, dan bahkan ada beberapa kekhawatiran bahwa Rusia dapat mengingkari komitmennya untuk membawa pulang astronot AS Mark Vande Hei dari ISS awal tahun ini. Pada akhirnya, sebuah pesawat ruang angkasa Rusia mengembalikan Vande Hei ke rumah dengan selamat.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.