Jakarta: Salah satu rangkaian agenda Kepresidenan G20 Indonesia, yaitu G20 TechSprint 2022, yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) dan Bank for International Settlements (BIS) kembali digelar.
 
Dana berhasil terpilih menjadi salah satu finalis kompetisi G20 TechSprint 2022 bersama dengan 20 finalis lainnya dari lebih dari 15 negara dan yurisdiksi. Para finalis memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari perusahaan global hingga industri teknologi keuangan lainnya.
 
Dalam kompetisi ini, seluruh peserta ditantang untuk menyiapkan dan mengembangkan solusi untuk tiga kategori permasalahan yaitu; membangun sarana yang efektif dan kuat untuk menerbitkan, mendistribusikan dan mentransfer CBDC, menggerakkan inklusi keuangan, dan yang terakhir meningkatkan interoperabilitas serta menghubungkan sistem pembayaran yang lebih baik.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Adapun tim Dana telah memilih untuk mengembangkan solusi untuk kategori permasalahan yang kedua yakni menggerakkan inklusi keuangan.
 

“Karyawan Dana merupakan individu-individu yang mampu berpikir kritis, inovatif, dan solutif dalam memajukan sistem pembayaran digital, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air,” kata Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Dana Indonesia.
 
Dana saat ini mengklaim telah menaungi lebih dari 850 SDM generasi digital dengan 60 persen diantaranya tech engineers. Berbagai program bahkan dirancang khusus untuk menyejahterakan SDM dari berbagai aspek, seperti finansial, fisik, sosial, maupun psikososial.
 
Selain kompetensi, Dana juga kerap mengajak karyawannya untuk memberikan dampak sosial langsung kepada masyarakat lewat edukasi. Misalnya, program ‘Dana Untuk Negeri’ agar karyawan menjadi tenaga pengajar sukarela yang andal dalam mendigitalisasi UMKM Mitra Dana Bisnis.
 
Program lainnya yaitu ‘BicaraDANA’, dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan keilmuan masing-masing karyawan dengan menjadi pembicara di acara eksternal secara sukarela.
 
“Kami harap partisipasi ini tidak hanya mampu mengasah kemampuan mereka untuk memberikan dampak nyata, tetapi juga mampu menawarkan solusi yang inovatif dan aplikatif bagi Central Bank Digital Currency (CBDC),” pungkasnya.
 
Kini, tim yang telah terpilih memiliki waktu hingga akhir Agustus untuk menyelesaikan prototipe. Selanjutnya, para finalis juga akan dinilai oleh juri panel independen yang terdiri dari para ahli di bidangnya. Pemenang untuk masing-masing kategori akan diumumkan pada bulan Oktober menjelang KTT G20.
 

(MMI)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.