Jakarta: Pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam pemulihan pasca covid-19 dan upaya mengatasi tantangan, seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, transformasi digital, atau populasi masyarakat yang makin menua. ASEAN-Uni Eropa berkomitmen kuat mendorong pendidikan tinggi secara strategis menuju masa depan lebih hijau dan berkelanjutan.
 
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (UE) menggelar pameran Pendidikan Tinggi ASEAN-Uni Eropa (AEHEF) pada Sabtu, 6 Agustus 2022. Pameran sekaligus sebagai bagian dari perayaan peringatan 45 tahun hubungan dialog ASEAN-UE.
 
Sebanyak 120 universitas terkemuka dari Asia Tenggara dan Eropa bakal hadir di AEHEF. Mitra dan program lain yang juga akan berpartisipasi, yakni ASEAN University Networks (AUN), Erasmus+, EURAXESS ASEAN, Global Campus of Human Rights Asia Pacific (APMA), dan SHARE.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


AEHEF akan menyoroti kekuatan bersama ASEAN dan Uni Eropa meliputi kekayaan dalam keragaman sambil memungkinkan peserta mendapatkan manfaat dari aset akumulatif keunggulan akademik, program pendidikan, beasiswa, dan peluang mobilitas di kedua kawasan.
 
“Sekretariat ASEAN bangga melakukan kolaborasi dengan Uni Eropa karena sejalan dengan peluncuran Peta Jalan ASEAN Higher Education Space 2025 dan rencana implementasinya. Kami membayangkan Ruang Pendidikan Tinggi ASEAN yang tangguh dan berkelanjutan yang memungkinkan harmonisasi dan internasionalisasi sistem pendidikan tinggi di kawasan ini,” kata Direktur Pengembangan Manusia, Departemen Komunitas Sosial Budaya ASEAN, Rodora T Babaran, dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
Sekretariat ASEAN Elizabeth Te, Kuasa Usaha, a.i., Misi Tetap Filipina untuk ASEAN, juga Koordinator Negara untuk Hubungan Dialog ASEAN-UE mengucapkan
terima kasih kepada Uni Eropa atas komitmen memperkuat dan mendukung pendidikan tinggi di ASEAN dan kontribusi terhadap pembangunan Komunitas ASEAN. Pihaknya mendorong siswa dan kaum muda mencari kesempatan belajar dan pelatihan baik di ASEAN maupun negara-negara anggota Uni Eropa.
 
“Belajar di luar negeri akan memperluas perspektif kita dan mengubah cara kita memandang dunia. Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pernah berkata, ‘Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia’. Kami mengundang Anda, pemimpin masa depan kami, untuk memperdalam pengetahuan Anda guna menjadikan dunia kami tempat yang lebih baik,” kata dia.
 
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans, mengatakan tahun ini sangat istimewa. Komisi Eropa menetapkan 2022 sebagai Tahun Pemuda Eropa.
 
“Di tahun ini, kita juga memperingati 35 tahun program Erasmus (program pendidikan tinggi yang didanai Uni Eropa) dan 45 tahun Hubungan Dialog Uni Eropa-ASEAN. Pendidikan tinggi dan mahasiswa selalu menjadi elemen penting dalam hubungan kami dengan ASEAN,” kata Igor.
 
Dia menyebut mereka memainkan peran penting di masa depan kedua wilayah. Melalui pameran pendidikan tinggi virtual ini, pihaknya dapat menyebarkan berita tentang peluang studi Uni Eropa dan ASEAN ke lebih banyak siswa dan akademisi dari seluruh ASEAN.
 
Di ASEAN, pendidikan memainkan peran penting dalam mempromosikan integrasi regional, pembangunan berkelanjutan, dan kemakmuran. AEHEF akan berkontribusi pada upaya ASEAN untuk mempromosikan kesetaraan pendidikan, akses pendidikan tinggi, dan mobilitas intra-regional di antara mahasiswa dan peneliti.
 
Ini menunjukkan strategi ASEAN dalam menjadikan pendidikan relevan dan efektif bagi semua warga negara melalui berbagai inisiatif kerja sama.
Pameran Pendidikan Tinggi ASEAN-EU 2022 akan diadakan secara virtual pada Sabtu, 6 Agustus 2022, mulai pukul 09.30-18.00 (GMT+7).
 
Pameran ini menjadi pintu gerbang menuju pendidikan tinggi dan peluang pengembangan karier akademik di Eropa dan Asia Tenggara bagi mahasiswa, peneliti, dan institusi akademik. Peserta pameran adalah universitas terkemuka di negaranya masing-masing, seperti Ecole Ferrieres–Hospitality, Gastronomy, and Luxury (Prancis), Institut Teknologi Bandung (Indonesia), National University of Singapore (NUS), University of Groningen (Belanda).
 
Kemudian, University College Dublin, University of Sopron, University of Latvia, dan Vietnam National University Ho Chi Minh City (VNUHCM). Setidaknya 3.000 pengunjung akan mendapatkan informasi langsung mengenai berbagai program akademik dan beasiswa.
 
Selain itu, akan ada 18 webinar dan presentasi negara. Peserta juga berkesempatan berinteraksi dengan semua peserta pameran melalui live chat dari pameran virtual.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.