Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi terbanyak untuk semua segmen di Indonesia. BTN telah menyaluran KPR sejak 1976 hingga pertengahan tahun ini lebih dari 5 juta unit.
 
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan dari 5 juta unit, sebanyak 3,9 juta di antaranya adalah KPR Subsidi dengan nilai penyaluran KPR sebesar Rp209,7 triliun. 
 
“Dengan pencapaian tersebut, BTN menjadi penguasa pangsa pasar KPR subsidi di mana per Maret 2022 BTN memegang 38,5 persen pangsa pasar KPR sementara di segmen KPR subsidi  BTN menguasai  84,5 persen pasar,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Agustus 2022.






Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Komitmen BTN dalam membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diwujudkan dengan penyaluran KPR subsidi yang berkolaborasi dengan para pengembang. Tak terbatas pada pembiayaan terhadap supply dan demand perumahan, BTN juga memiliki program-program yang memudahkan calon konsumen untuk  mengakses dan memperoleh fasilitas KPR.
 
Misalnya pelayanan KPR online melalui aplikasi BTN Properti, portal rumahmurahbtn dan aplikasi lain dalah ekosistem perumahan digital, pelaksanaan Akad Massal KPR di berbagai daerah, produk KPR yang variatif untuk semua segmen, seperti KPR Subsidi, KPR Gaeeess for Millenial.

Selain itu, KPR Manfaat Layanan Tambahan dan KPR Tapera  serta produk KPR Syariah lain, Bank BTN juga secara aktif dan pro aktif bekerjasama dengan pengembang menjemput bola ke masyarakat dengan berpartisipasi dalam berbagai event perumahan nasional seperti Indonesia Properti Expo (IPEX).
 
“Pada masa yang akan datang kami dalam proses mempersiapkan layanan digital mortgage dalam satu genggaman (mobile app) untuk mempermudah akses masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.
 
Pada malam puncak Hari Perumahanan Nasional (Hapernas) yang digelar 25 Agustus, BTN mendapat menerima penghargaan sebagai bank yang berhasil menyalurkan KPR subsidi terbanyak untuk semua segmen di Indonesia.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen mwujudkan hunian layak dan terjangkau, di antaranya dengan memastikan anggaran subsidi dari Pemerintah untuk program pembiayaan rumah subsidi. 
 
“Tahun depan anggaran yang disediakan pemerintah untuk FLPP sebanyak 220 ribu unit, secara keseluruhan bantuan Pemerintah untuk perumahan naik dari Rp29 triliun tahun ini menjadi Rp34 triliun tahun depan,” kata Basuki.
 
Pada Hapernas, Menteri mengajak generasi muda untuk membeli rumah dengan sistem Transit of Development (TOD).
 
“Kalau TOD beli rumah dapat kereta api, jadi punya rumah setiap saat dijemput kereta api, yang kedua kalau mengontrak harga pasti naik, sementara kalau cicilan makin lama makin kecil,” kata Basuki.
 
Basuki mengharapkan ada gotong royong, BTN, REI, APERSI, HIMPERRA dan seluruh pemangku kepentingan di sektor properti. 
 
Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan Hapernas tahun ini secara khusus memberikan apresiasi terhadap praktik-praktik baik di sektor perumahan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Asosiasi Pelaku Pembangunan Perumahan, serta Perbankan.
 
“Upaya peningkatan kepemilikan rumah dalam rangka pengentasan backlog tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah pusat, tapi juga perlu kolaborasi dari seluruh stakeholder bidang perumahan, termasuk di dalamnya pemerintah daerah, perbankan, asosiasi dan pelaku pembangunan, pegiat perumahan dan lembaga filantropi, serta tentunya dibutuhkan pula dukungan dari seluruh masyarakat demi mencapai hunian layak dan terjangkau untuk semua,” katanya.
 
Untuk itu, Iwan berharap stakeholder membangun kolaborasi yang lebih sinergis dengan seluruh stakeholder bidang perumahan, serta meningkatkan komitmen bersama dalam menyelesaikan tantangan dan permasalahan perumahan di seluruh Indonesia.
 

(KIE)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.