Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Indonesia tangguh bertahan di tengah tantangan global. Sebab, Indonesia telah berhasil melewati titik kritis pandemi covid-19 serta pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dalam zona positif pada triwulan I-2022.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,01 persen secara tahunan (yoy) di tengah krisis ekonomi global yang sedang dihadapi dunia termasuk Indonesia.
 
“Indonesia saat ini berada di fundamental ekonomi yang kokoh, kegiatan retail dan pariwisata sudah menuju posisi normal seperti sebelum pandemi covid-19,” Wakil Ketua Umum Bidang Fiskal dan Publik Kadin Indonesia Suryadi Sasmita, dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Suryadi, dari segi pendapatan negara, pajak Indonesia tahun 2021 telah menyentuh angka diatas 100 persen. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus jika dibandingkan oleh negara-negara lain.
 
Seiring dengan penegasan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid pada acara lawatan misi promosi Presidensi B20-G20 Indonesia di Tiongkok, Jepang serta Korea Selatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 diperkirakan membaik di kisaran lima persen dengan tingkat inflasi 4,5 persen, nilai bursa Indonesia juga akan membaik dibanding negara lain, yakni menempati posisi kedua best performance dengan pertumbuhan 4,4 persen yang meningkatkan rasa percaya market terhadap Indonesia.
 
Adapun, hingga semester I-2022, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD25 miliar, meningkat 110 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.Arsjad juga optimis akan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tetangga semakin baik, saling menguatkan perekonomian satu sama lain demi terwujudnya pemulihan perekonomian global yang inklusif.
 
Saat ini, Suryadi menambahkan, Kadin, Apindo, beserta 125 asosiasi lainnya sedang fokus untuk membantu UMKM dan ekspor produk dalam negeri, agar kedepannya Indonesia dapat mengurangi impor dari produk luar negeri dan fokus kepada produk dalam negeri. 
 
“Saat ini yang kita perlukan adalah konsentrasi dan fokus kepada ekonomi kerakyatan dan bagaimana kita membantu UMKM, karena UMKM termasuk salah satu unit usaha yang paling terdampak pandemi covid-19 didua tahun terakhir,” ujar Suryadi.
 
Suryadi juga menyampaikan, Kadin Indonesia optimis bahwa Indonesia rangguh bertahan di tengah tantangan global dan mengimbau kepada para pengusaha agar tetap optimis untuk terus lakukan ekspansi dan berusaha dalam mempertahankan perkembangan ekonomi Indonesia yang telah beranjak baik ini.
 
“Kadin Indonesia berharap agar perseteruan Tiongkok dan Taiwan segera mereda sehingga tidak mempengaruhi rantai pasok komoditas dunia, termasuk bagi kinerja perdagangan Indonesia,” pungkasnya. 
 

(ANN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.