SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Hari terakhir Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim 2022 memberi kesan mendalam bagi kontingen Bangkalan. Selain prestasi para atletnya, Bangkalan juga mendapat kejutan dari Dwi Qomariya yang menyumbangkan medali emas pada cabang beladiri Sambo pada partai final di Lumajang, Minggu (3/7/2022).
Bahkan Dwi menaklukkan lawannya dari Tuban dengan cara fenomenal, yaitu lewat teknik kuncian hanya dalam waktu kurang dari 20 detik setelah dimulai. Sehingga dengan kemenangannya, Bangkalan mengemas satu emas dan satu perak dari cabang olahraga Sambo ini.
Bagi Qoqom, begitulah Dwi Qomariyah akrab disapa, raihan satu emas itu merupakan prestasi yang sebelumnya belum pernah terbesit di benaknya. Karena Sambo, beladiri yang selama ini mengangkat nama Khabib Nurmagomedov ke pentas MMA dunia, merupakan cabor baru, bahkan ia belum lama menekuni lalu sudah mengikuti kejuaraan.
Pengalaman menggeluti Sambo hanya ia dapat saat ekstrakurikuler seni Pencak Silat Siaga Diri di sekolahnya, SMA Negeri 3 Bangkalan. Namun dara dengan tinggi badan 161 CM dan berat badan 43 KG itu sukses melewati hadangan atlet Sambo dari Tuban, Pasuruan, Banyuwangi hingga tuan rumah Lumajang.
Dan bak melihat Khabib Nurmagomedov di Porprov, para penonton dan kontingen Bangkalan ikut bersorak atas kemenangan Dwi.
“Pada babak semifinal, saya mengalahkan lawan dalam waktu tidak lebih dari 20 detik. Lawan dari Tuban mengalami cedera karena terkena teknik arm-bar (kuncian lengan). Sedangkan melawan atlet lain, saya butuh waktu hingga 5 menit,” ungkap dara kelahiran 2005 itu kepada SURYA melalui sambungan seluler, Minggu (3/7/2022).
Teknik arm-bar merupakan salah satu jenis kuncian kuno yang masih sering digunakan untuk memaksa lawan tap-out (menyerah). Teknik ini sangat efektif untuk melumpuhkan lawan karena jika lawan memberontak, tinggal menambah tekanan.
Meski minim pengalaman, namun tangan dingin Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron dan Ketua KONI Bangkalan, Fauzan Jakfar telah meningkatkan penguasaan teknik maupun mental bertanding 12 atlet Sambo Bangkalan. Hingga Qoqom pun siap bertarung sebagai atlet cabor Sambo.
“Alhamdulillah dengan dukungan Pak Bupati dan KONI Bangkalan, saya diikutkan pemusatan latihan di Ngawi selama dua bulan. Selama di sana kami berlatih keras,” pungkas putri dari pasangan Syamsul dan Ny Musrifa asal Desa Benangkah, Kecamatan Burneh itu.
Sumbangan satu medali emas dan satu medali perak dari cabor Sambo menambah pundi-pundi perolehan medali Kabupaten Bangkalan. Dengan total perolehan akhir medali 16 emas, 12 perak, dan 25 perunggu, Bangkalan berhasil meraup 113 poin dalam Porprov VII Jatim 2022. Sebelumnya, KONI Bangkalan menargetkan 16 medali emas, 16 perak, dan 16 perunggu.
Donasi dua medali; emas dan perunggu dari cabor Selam menjadi penutup perolehan medali Kontingen Bangkalan. Masing-masing medali itu disumbangkan Fahmi Zaini dari Selam OWSF putra nomor 6.000 meter dan medali perunggu diraih Rayna Sarlis Putri Hikmah dari Selam OWSF putri.
Meski gagal meraih target masuk 10 besar klasemen, namun capaian dengan total raihan 113 poin sudah mampu mendongkrak prestasi olahraga Kabupaten Bangkalan hingga beranjak naik di urutan ke-14.
Meninggalkan Kabupaten Pamekasan yang berada di urutan ke-19, Kabupaten Sumenep di urutan ke-30, dan Kabupaten Sampang di urutan ke-38 atau dasar klasemen. *****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.