Jenewa: Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Michelle Bachelet menyuarakan peringatan pada tentang jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh dan terluka bulan ini. Ia menuntut mereka yang bertanggung jawab dibawa ke persidangan.
 
Pekan lalu terjadi konflik sengit selama tiga hari antara Israel dan militan Jihad Islam di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya di Gaza.
 
“Menyakiti anak mana pun selama konflik sangat mengganggu,” ujar Bachelet, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia dalam sebuah pernyataan.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“(Aksi) Pembunuhan dan melukai begitu banyak anak tahun ini tidak masuk akal,” lanjutnya, dilansir dari AFP, Jumat, 12 Agustus 2022.
 
Serangan udara dan artileri Israel menargetkan posisi kelompok Jihad Islam yang didukung Iran. Kantornya mengatakan 19 anak Palestina tewas di wilayah Gaza dalam kerusuhan baru-baru ini, menjadikan jumlah total tahun ini menjadi 37.
 
Korban anak terbaru adalah Liyan al-Shaer yang berusia 10 tahun, yang meninggal di sebuah rumah sakit Yerusalem pada Kamis karena luka di kepala yang dideritanya dalam putaran terakhir kekerasan Gaza.
 
Sebanyak 17 anak tewas selama permusuhan Gaza dari 5 hingga 7 Agustus, sementara dua lagi tewas pada Selasa lalu dalam operasi penegakan hukum Israel di Tepi Barat.
 
Baca juga: Palestina Desak Perlindungan Internasional dari Agresi Israel
 
Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengatakan, di antara 48 warga Palestina yang tewas dalam konflik Gaza pekan lalu, setidaknya ada 22 warga sipil. Mereka termasuk 17 anak.
 
“Dari 360 warga Palestina yang dilaporkan terluka, hampir dua pertiganya adalah warga sipil, termasuk 151 anak-anak,” kata OHCHR.
 
Sebanyal anak Gaza menggunakan sistem pendukung kehidupan di sebuah rumah sakit di Yerusalem timur yang dicaplok Israel. Hal ini dilaporkan kantor berita resmi Palestina Wafa Kamis kemarin.
 
“Dalam sejumlah insiden, anak-anak adalah mayoritas korban,” kata kantor Bachelet.
 
“Meluncurkan serangan yang mungkin diharapkan untuk secara tidak sengaja membunuh atau melukai warga sipil, atau merusak objek sipil, dengan cara yang tidak proporsional dengan keuntungan militer yang nyata dan langsung diantisipasi, dilarang,” katanya.
 
Bachelet menegaskan, serangan seperti itu harus dihentikan. Kantor Bachelet menambahkan, hal itu juga melanggar hukum humaniter internasional.
 
Kelompok bersenjata Palestina meluncurkan ratusan roket dan mortir dalam serangan membabi buta, menyebabkan korban sipil dan kerusakan objek sipil di Israel dan Gaza. Israel bersikeras bahwa beberapa kematian warga sipil termasuk anak-anak dibunuh oleh roket Jihad Islam yang nyasar atau salah tembak.
 
Bachelet menyerukan penyelidikan atas semua insiden di mana ada orang yang terbunuh atau terluka. “Kurangnya akuntabilitas hampir total tetap ada di wilayah Palestina yang diduduki,” katanya.
 
“Baik untuk pelanggaran hukum humaniter internasional oleh semua pihak dalam permusuhan di Gaza, atau untuk pelanggaran berulang Israel terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pendudukan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur,” pungkasnya.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.