Jakarta: PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pertumbuhan kredit bisa lebih besar tahun ini. Pertumbuhan kredit bisa mencapai lebih dari 11 persen sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi covid-19.
 
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, target tersebut dipatok berdasarkan kinerja penyaluran kredit yang sudah dicapai diparuh pertama tahun ini.
 
Total penyaluran kredit Bank Mandiri semester I-2022 sebesar Rp1,138 triliun, meningkat 12,2 persen secara tahunan (yoy). Penyaluran kredit terbesar masih didominasi oleh kredit korporasi yaitu Rp409 triliun, meningkat 10,6 persen (yoy).





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemudian dilanjutkan oleh kredit perusahaan anak sebesar Rp247 triliun, atau naik 18,2 (yoy). Lalu kredit segmen komersial sebesar Rp181 triliun, tumbuh 9,9 (yoy). Selanjutnya, kredit segmen mikro, konsumer dan SME yang masing-masing Rp141 triliun, Rp95 triliun, dan Rp65 triliun.
 
“Melihat kinerja yang membaik, kami optimistis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11 persen sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal,” kata Darmawan dalam konferensi pers, Kamis, 28 Juli 2022.
 

 
Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo menambahkan, capaian penyaluran kredit pada semester I-2022 ini merupakan kombinasi antara pertumbuhan wholesale dan retail, yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan pendapatan bunga.
 
“Sektor-sektor yang diharapkan akan menopang pertumbuhan untuk wholesale adalah food and beverage, manufaktur, konstruksi, perdagangan, dan properti. Sedangkan di segmen retail terutama ditopang oleh segmen kredit menengah dan kredit konsumsi,” imbuh Sigit.
 
Di sisa tahun, Sigit melanjutkan, Bank Mandiri akan terus fokus pada pertumbuhan segmen wholesale, khususnya untuk penyaluran kredit investasi. Sementara untuk segmen retail, Bank Mandiri akan mengoptimalkan kinerja aplikasi Livin’ dan Kopra by Mandiri.
 
“Kami berharap penyaluran kredit Bank Mandiri dapat tumbuh positif melampau dari rata-rata pertumbuhan industri,” pungkas Sigit.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.