Malang: Media Officer Arema FC Sudarmaji menegaskan bahwa tidak mudah untuk mengganti pelatih dalam sebuah klub karena melibatkan sejumlah pihak dalam mengambil keputusan. Itu disampaikannya untuk merespons suara para suporter Arema yang tidak puas dengan kinerja Eduardo Almeida selaku pelatih saat ini.
 
“Tentunya tidak semudah itu untuk mengganti pelatih. Ada banyak pihak yang harus berbicara terkait hal ini. Namun, kami sampaikan bahwa manajemen selalu mendengar kritik dari Aremania,” kata Sudarmaji seperti dilansir Antara, Selasa (30/8/2022).
 
Sudarmaji menjelaskan, selama ini manajemen Arema FC terus mengevaluasi perjalanan skuad Singo Edan, khususnya setelah pertandingan terakhir Liga 1 Indonesia 2022–2023 yang kalah 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Minggu 28 Agustus lalu.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dia, proses evaluasi tersebut terus ditempuh manajemen Singo Edan mengingat saat ini tim yang diarsiteki Eduardo Almeida itu menempati urutan kesembilan klasemen sementara dengan koleksi 10 poin dari tujuh laga yang sudah dimainkan.
 
“Pastinya ada banyak pertimbangan dan saat ini proses evaluasi itu terus berjalan,” kata Sudarmaji.
 
Dia menambahkan, pihaknya juga harus berhati-hati mengambil keputusan mengganti pelatih karena jika dilakukan tanpa perhitungan yang tepat dan matang bisa merugikan skuad Arema itu sendiri.
 
“Manajemen hanya ingin keputusan yang diambil nanti benar-benar sudah diperhitungkan,” tutur Sudarmaji.
 
Sebelumnya pada pertandingan melawan Persija yang disaksikan sekitar 38.000 penonton, Aremania–sebutan untuk suporter Singo Edan menyeru penggantian pelatih karena permainan tim kesayangan mereka dianggap tidak sesuai harapan. Tapi usai laga tersebut, Almeida menegaskan tak akan mundur selama masih dipercaya oleh para pemain.
 
“Saya tahu bagaimana suporter, bagaimana media menekan saya. Mereka ingin Almeida keluar. Tapi, pemain masih percaya saya, dan saya pun masih percaya pemain. Oleh karena itu, saya tidak akan mundur,” ujar Almeida kala itu.
 
Hasil laga memang cukup menyesakkan bagi Arema karena menjadi kekalahan pertama Singo Edan dari Macan Kemayoran dalam 19 tahun terakhir. (ANT)

 

(KAH)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.