SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Menjadi pimpinan baru di Kepolisian Bangkalan, Kapolres AKBP Wiwit Ari Wibisono membuat terobosan baru untuk memperkuat tekadnya memerangi kejahatan. Selain upaya represif, Wiwit juga merangkul kepala desa (kades) untuk memegang peranan dalam upaya preventif atau pencegahan tindak kriminalitas.

Perwira polisi berpangkat dua melati di pundak kelahiran Jakarta 1982 itu lantas membuat grup WhatsApp (WA) bernama Cegah Aksi Kriminalitas Dengan Upaya Bersama atau disingkat Cak Madura. Grup WA Cak Madura itu beranggotakan semua kades di Bangkalan yang menjadi kekuatan baru untuk melawan kejahatan.

“Cak Madura dibuat seminggu lalu, sebuah inovasi untuk mengakomodir maraknya curat, curas, curanmor, hingga kepemilikan senjata api di Kabupaten Bangkalan. Di grup WA Cak Madura, nantinya berisikan para kades serta para kepala dusun (kasun) se-Kabupaten Bangkalan,” ungkap Wiwit, Kamis (4/8/2022).

Sebagai kapolres baru di Bangkalan, fokus Wiwit jelas terlihat pada kejahatan. Dan dalam upaya memberangus para pelaku tindak kriminal, ia tidak segan memerintahkan anak buahnya untuk melakukan tindakan tegas dan terukur. Tembak di tempat seperti yang diterima tiga dari lima pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Namun Wiwit merasa upaya untuk meminimalisir angka tidak kriminal seperti curanmor, pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian dengan pemberatan (curat) tidak cukup dengan sebatas tindakan represif. Harus melibatkan perangkat desa sebagai pemantau tindak kejahatan di wilayah masing-masing.

Ia menjelaskan, dalam perkembangannya grup WA Cak Madura nantinya bisa saja terbagi menjadi beberapa grup per polsek. Itu dilakukan untuk lebih memudahkan koordinasi sekaligus menghindari penumpukan informasi-informasi dari seluruh desa.

“Sehingga semua akan terakomodir untuk membangun keguyuban, menggugah rasa saling memiliki antar masyarakat dan polri tentang kamtibmas melalui Cak Madura. Karena memang keamanan di tengah masyarakat bukan semata tugas polri namun ada juga keterlibatan masyarakat,” jelasnya.

Sekedar diketahui, tindak kriminal seperti curat meningkat 100 persen selama periode 2018-2019. Di mana pada 2018 dilaporkan sebanyak 36 kasus, 24 kasus di antaranya telah terselesaikan. Sedangkan di tahun 2019 dilaporkan 72 kasus, 44 kasus di antaranya terselesaikan.

Wiwit berharap, Grup WA Cak Madura bisa memberikan manfaat di masa mendatang. Apalagi, lanjutnya, masyarakat Kota Santri akan dihadapkan pada gelaran pilkades serentak tahap II.

“Kita harus benar-benar tahu kondisi dari setiap desa. Dari anggota Grup WA Cak Madura, nantinya kita bisa mengetahui jika ada riak-riak kecil, kita cepat mengantisipasi atau jika ada api kecil kita cepat memadamkannya sehingga tidak keburu membesar,” harapnya.

Direncanakan, lanjut Wiwit, setiap sebulan sekali Polres Bangkalan akan memilih dan menghadirkan orang-orang yang aktif untuk menerima reward. Apalagi bisa memberikan info positif bagi polri.

“Itupun apabila yang bersangkutan bersedia menerima reward, kami akan memanggilnya. Namun terkadang ada juga yang tidak ingin namanya terdengar orang lain bahwa yang bersangkutan memberikan informasi,” pungkasnya.

Ia menjadwalkan akan turun ke polsek-polsek untuk mengumpulkan para kepala desa berikut para aparaturnya guna membahas masalah menjaga keamanan bersama melalui inovasi Cak Madura.

“Baru seminggu saya buat grup WA itu, Alhamdulillah sudah banyak yang berpartisipasi. Kami cek ke beberapa desa, sebagian sudah antusias gabung grup WA Cak Madura. Tetapi saya belum sempat menyapa mereka secara keseluruhan, rencananya baru minggu depan,” pungkas mantan Kapolres Pacitan itu. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.