SURYA.CO.ID, SITUBONDO – Cabang Olahraga (Cabor) tinju Porprov Jatim VII 2022 selesai digelar, 140 petinju putra-putri dari 24 kabupaten/kota turun untuk memperebutkan 22 medali emas.

Dari 22 nomor yang dipertandingkan di cabor tinju, dipertandingkan juga nomor elit putra dan nomor elit putri yang menambah kualitas pertandingan semakin terlihat.

Ketua Harian Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jawa Timur, Mikdon Henki Tanaem menyebut, bahwa cabor tinju di Porprov Jatim kali ini lebih kompetitif.

“Kalau berbicara soal perkembangan (tinju di Jatim), tidak terlepas dari program Pertina yang sudah kami terapkan. Jawa Timur sudah mulai bangkit dengan mempertandingkan 7 kelas di Porprov ini, dengan harapan regenerasi atlet dan keorganisasian untuk persiapan menuju Pra PON dan PON 2024,” ungkap Mikdon Henki Tanaem, Sabtu (2/7/2022).

Ditambahkan pria yang akrab disapa Nedy ini, hampir semua kota/kabupaten berpeluang menjadi juara karena kualitas mulai merata.

“Saat ini, yang paling menonjol ada Ngawi, Probolinggo, Surabaya, Kota/Kabupaten Malang, Batu, Bondowoso, Banyuwangi serta Jember,” terangnya.

“Secara peta kekuatan menurut jumlah atlet, kualitas pertandingan yang masuk final hampir merata,” tambah Nedy.

Semakin menarik, karena Cabor Tinju di Porprov kali ini, panitia penyelenggara menggunakan wasit dan hakim lokal Jawa Timur.

“Porprov sebelumnya (2019), kami masih menyewa wasit dan hakim dari luar Jatim. 2019 saya bersama Ketum terpilih memprogram pelatihan wasit dan hakim. Inilah yang menjadi tantangan kita semua, sebenarnya kita mampu mencetak wasit-hakim baru. Kali ini, kita uji (wasit dan hakim lokal) dan malah semakin membaik kualitasnya,” kata Nedy.

Selain itu, tambahnya, dengan adanya wasit-hakim lokal baru, membuat penilaian wasit-hakim lebih netral dan menjunjung sportifitas terhadap para peserta.

“Hal inilah yang membuat peserta senang dengan hasilnya, karena wasit-hakim lebih teliti memberi penilaian. Buktinya perolehan medali cukup merata,” jelasnya.

Ia juga tidak ragu dengan kualitas wasit -hakim karena secara berkala pihaknya melakukan penyegaran.

Dengan kompetitifnya kekuatan Tinju di Jatim. Nedy juga yakin, nantinya perolehan para petinju di PON semakin membaik.

“PON kemarin kami kirim 2 petinju dan dapat 2 perunggu. Kami berharap Jawa Timur bisa kembali ke khitahnya dan disegani,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.