Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mulai menggunakan motor listrik untuk aktivitas dan kegiatan operasional di lingkungan perusahaan, sebagai dukungan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.
 
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan penggunaan motor listrik merupakan salah satu langkah awal yang direalisasikan perusahaan untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional perusahaan, di samping upaya lain seperti pembangunan pabrik soda ash, pengaktifan urea 1, hingga carbon circuits station.
 
“Realisasi net zero carbon emission akan terus dikembangkan PKT, guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan. Secara bertahap, seluruh kendaraan operasional yang masih menggunakan energi fosil akan diganti,” ujar Rahmad dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 24 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Rahmad, hal ini juga sebagai wujud komitmen PKT terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang terus dikedepankan dalam menciptakan pertumbuhan usaha, sekaligus membangun keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
 
Sehingga manfaat tak hanya berdampak bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga menitikberatkan pada aspek keberlanjutan hingga kemandirian masyarakat yang sesuai dengan kaidah ESG.
 
Terlebih dengan masuknya PKT dalam Top 3 global rating ESG untuk kategori agriculture chemical berdasarkan penilaian Sustainalytics, menjadi tantangan bagi perusahaan untuk terus melakukan pengembangan bisnis dengan pengelolaan ESG yang semakin baik.
 
“Untuk itu, kita wajib memastikan PKT terus memberikan manfaat tak hanya bagi karyawan tapi juga masyarakat sekitar dan bumi,” tegasnya.
 
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengapresiasi langkah PKT menekan penggunaan energi fosil dalam aktivitas perusahaan, guna mendukung tercapainya target Net Zero Emission Indonesia 2060 dan bebas emisi karbon di 2030.
 

 
Menurut Nugroho, hal ini menjadi tonggak awal dimulainya kontribusi perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup dalam mencapai target net zero carbon emission, yang sejalan dengan upaya dekarbonisasi yang dicanangkan Pupuk Indonesia.
 
“PKT sudah mengawali dengan pemasangan solar panel di lingkungan kantor, yang dikontribusikan untuk mendukung dekarbonisasi. Kita harus kembangkan dengan lebih baik lagi kedepannya,” kata Nugroho.
 
Dirinya mengatakan, Pupuk Indonesia akan terus mendukung kesinambungan upaya PKT dalam menekan emisi karbon, yang diharap segera diikuti seluruh perusahaan yang ada di lingkungan Pupuk Indonesia Grup.
 
Apalagi melihat tantangan saat ini, emisi karbon banyak dihasilkan dari aktivitas bisnis perusahaan seperti operasional pabrik urea dan amonia, sehingga kedepan realisasi program dalam mencapai net zero carbon emission 2030 bisa terus dikembangkan oleh seluruh anak usaha Pupuk Indonesia Grup, utamanya mengganti fosil dengan energi terbarukan.
 
“Gagasan PKT ini menjadi awal bagi kita dalam mendukung dekarbonisasi di lingkungan PI Grup. Meski bukan hal mudah, tapi kita optimistis mampu mencapai target tersebut di 2030,” harap Nugroho.

 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.