SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo tetap tidak mau berkonflik dengan warga Tengger yang menolak kegiatan Adventure Trail & Mountain Bike Independent Day 3 Bromo Volcano Series di kawasan wisata Bromo.

Namun Pemkab Probolinggo memberikan dukungan pelaksanaan motor trail itu selama dilangsungkan di wilayah yang menjadi wewenangnya.

Dukungan itu dberikan setelah pihak penyelenggara dari First One Jersey Factory melakukan pemaparan mengenai acara dengan Pemkab Probolinggo. Pemaparan dilakukan di rumah dinas Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko di Jalan Imam Bonjol, Mayangan, Kamis (21/7/2022).

“Kami Pemkab Probolinggo mendukung acara tersebut. Sepanjang pelaksanaannya berada di wilayah Pemkab Probolinggo,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto usai pemaparan.

Sugeng mengungkapkan, jika acara dilaksanakan di Lautan Pasir atau kawasan konservasi lain maka merupakan keputusan mutlak ada pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) untuk mengeluarkan izinnya.

Karena itu, penyelenggara diminta untuk berkoordinasi dengan pihak BBTNBTS. “Kalau masuk ke zona di luar wilayah Pemkab Probolinggo, BBTNBTS yang berwenang mengkaji sekaligus memberikan izin,” ungkapnya.

Ia menambahkan, yang tak boleh dikesampingkan pula oleh penyelenggara adalah duduk bersama dengan romo dukun dan masyarakat Tengger. Sebab di kawasan wisata alam Gunung Bromo terdapat tempat yang disakralkan oleh masyarakat Tengger.

“Penekanan bagi penyelenggara, agar memperhatikan aturan adat dan menjaga alam. Selain itu, jangan sampai acara motor trail dan mountain bike ini mengganggu wisatawan. Kerjasama dengan pelaku jasa wisata harus dijalin,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Tengger yang bermukim di wilayah Sukapura, Kabupaten Probolinggo, menolak acara tersebut digelar. Mereka menilai bila acara itu digelar berpotensi menimbulkan bermacam dampak buruk.

Antara lain mengganggu aktivitas wisata, area sakral dan konservasi rawan diterobos peserta. Sementara penyelenggara sudah menyiapkan skema penjagaan agar peserta tak nyelonong masuk ke tempat sakral dan konservasi.

Kegiatan tersebut juga bertagline Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita. Saat pelaksanaan, penyelenggara akan memberikan informasi dan edukasi kepada peserta untuk menjaga kelestarian alam.

Jalur trail tidak berpusat di Lautan Pasir. Lautan Pasir hanya dijadikan lokasi start dan finish saja. Rinciannya, dari garis start Lautan Pasir peserta akan bergerak menuju ke Penanjakan 1, Pasuruan. Kemudian berlanjut ke jalur di wilayah Nongkojajar, dan finish di Lautan Pasir kembali.

Jalur yang peserta lewati tidak mengarah ke bukit teletubbies atau padang savana (kawasan konservasi). Proses mengurus perizinan menggelar acara di kawasan wisata alam Gunung Bromo sudah berjalan. Izin itu diajukan ke pihak BBTNBTS.****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.