Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam waktu dekat. Ia mengatakannya jelang kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, yang mendapat kecaman keras dari Beijing.
 
Hal ini membuat hubungan antara kedua negara makin memanas.
 
Mengutip Channel News Asia, Kamis, 21 Juli 2022, rencana ini langsung disampaikan Biden setelah kunjungannya ke Massachusetts. Ia menargetkan panggilan telepon itu kemungkinan terjadi di beberapa hari mendatang.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Saya mungkin akan mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Xi pada 10 hari mendatang,” kata Biden kepada awak media.
 
Jika benar terjadi, panggilan antara kedua pemimpin ini yang pertama kali dilakukan dalam empat bulan terakhir.
 
Baca juga: Gedung Putih Klarifikasi Klaim Joe Biden Mengidap Kanker
 
Panggilan ini akan dilakukan pada saat yang penting mengingat ketegangan atas status Taiwan. Selain itu, Biden juga berencana mempertimbangkan memotong bea masuk barang dari Tiongkok untuk membantu mengurangi tekanan inflasi di Amerika.
 
Washington telah lama menyebut Negeri Tirai Bambu saingan strategis utamanya. AS mengatakan, keterlibatan pejabat tinggi sangat penting untuk menjaga agar tidak mengarah ke dalam konflik.
 
Bulan lalu, Washington mendorong NATO untuk mengadopsi dokumen strategis yang menyebut Tiongkok sebagai tantangan keamanan.
 
Sementara itu, Biden juga buka suara terkait rencana Ketua DPR Nancy Pelosi untuk mengunjungi Taiwan bulan depan. Ia menyatakan keraguannya akan perjalanan itu.
 
“Saya pikir militer menganggap itu bukan ide yang baik saat ini, tetapi saya tidak tahu apa statusnya,” kata Biden.
 
Ketegangan terkait Taiwan sendiri sempat terjadi beberapa kali antara kedua negara. Belum lama ini, Tiongkok menentang pelayaran kapal perang AS USS Benfold di wilayah Selat Taiwan dan menyebutnya sebagai provokasi.
 
Taiwan sendiri telah lama diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Presiden Xi Jinping sendiri tahun lalu bahkan mengatakan tekadnya untuk menutupi jalan Taipei untuk mendapatkan kemerdekaan.
 
Sementara itu, di sisi lain, AS memutuskan untuk membela Taiwan. Bahkan, Biden sempat menyebut bisa menurunkan militernya bila Beijing melakukan serangan ke Negeri Formosa itu.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.