SURYA.CO.ID, LUMAJANG – Kabupaten Lumajang menduduki peringkat ke 8 dalam ajang olahraga Porprov Jatim VII.

Peringkat itu, diperoleh karena cukup banyak atlet yang meraih medali. Lumajang kini dinilai berhasil dalam pembinaan keolahragaan.

Sayangnya, prestasi harum ini ternyata kurang diimbangi dengan bentuk apresiasi dari Pemkab Lumajang. Karena, hingga kini para atlet peraih medali belum juga mendapatkan bonus.

Padahal, jika dirunut sebelum event bergengsi tersebut digelar, tidak sekali dua kali pejabat Pemkab Lumajang berjanji akan memberikan bonus kepada para atlet yang bisa meraih medali.

Irfan (bukan nama sebenarnya) salah seorang atlet peraih medali emas mengatakan, selama melakoni kompetisi ini memang sedari awal menganggap reward hanyalah bonus semata. Yang penting adalah menang.

Namun, pemberian bonus itu juga perlu supaya para atlet terus termotivasi bisa meraih prestasi gemilang di pentas olahraga.

“Bonus dari KONI dan Pemda itu belum cair. Yang sudah cair cuma itu bonus instan reward. Seharusnya dapat 5 juta tapi baru dibayar 1 juta,” ungkap Irfan.

Setelah reward instan tersebut cair dengan skema pembayaran dicicil, Irfan dan atlet peraih medali emas yang lain hingga sekarang belum mendapat kepastian kabar kapan bonus dari KONI dan Pemda Lumajang turun. Hal ini membuatnya ketar-ketir (Waswas, red). Sebab sepengalamanya dulu ketika berhasil menoreh prestasi di Porprov VI, bonus yang semestinya mencapai puluhan juta rupiah hanya cair belasan juta. Padahal, saat itu dia meraih dua medali emas.

“Ya takutnya kejadian itu terulang lagi di tahun ini. Apalagi ada kabar kalau alokasi anggaran bonus atlet sekarang terbatas,” ujarnya.

Sementara, Direktur Tim Pelaksana Puslatkab KONI Lumajang, Budi Satria Andhika mengatakan, sebenarnya bonus untuk para atlet peraih medali sudah disiapkan sebanyak Rp 400 juta. Anggaran tersebut bersumber dari dana akumulasi dari KONI dan Pemkab Lumajang.

Nah, bonus tersebut hingga sekarang belum bisa dicairkan, alasannya karena anggaran yang disiapkan ternyata kurang.

Kontigen atlet yang semula hanya ditarget 20 medali emas, ternyata malah mampu meraih 21 medali emas. Itu pun masih ditambah 24 medali perak dan 28 medali perunggu.

“Setidaknya kami butuh dana kurang lebih sekitar Rp 1 miliar. Jadi untuk menutup kekurangannya dari Rp 400 juta, mungkin nanti kami akan mengajukan perubahan anggaran keuangan (PAK) ke pemda. Atau mungkin mencari dana ke sponsor, pengusaha atau CSR. Itu semua masih diajukan ke pak bupati,” ujar Budi.

Kepala Dinas Pemuda Lumajang, Nurman Riyadi memahami keluh kesah para atlet. Dia memastikan bonus akan cair sesuai nominal yang telah dijanjikan. Peraih medali emas akan mendapat uang tunai senilai Rp 20 juta. Sedangkan, peraih perak Rp 15 juta dan perunggu Rp 7,5 juta.

Nurman berjanji, akan segera mencairkan bonus tersebut dalam waktu dekat. Tepatnya bulan Agustus mendatang. Namun, jika anggaran yang dibutuhkan belum terkumpul, maka bonus akan diserahkan kepada para atlet pada akhir tahun 2022.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.