Jakarta: Dari sekian banyak impian masyarakat di Indonesia pasti banyak yang ingin membeli rumah sendiri. Selain bisa lebih mandiri, impian tersebut juga bisa menjadi tanda kesuksesan setelah bekerja siang malam.
 
Namun, Co-Founder dari Lifepal.co.id Benny Fajarai tak memungkiri biaya yang dibutuhkan untuk membeli rumah itu cukup besar. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang matang sejak awal.
 

Mulai dari perhitungan biaya yang mau disiapkan hingga kapan waktu untuk membelinya. Apalagi, melihat faktanya harga rumah di kawasan kota besar semakin lama semakin mahal. Bahkan, di beberapa lokasi strategis Jakarta harganya sudah menyentuh angka miliaran rupiah.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah menyampaikan bahwa generasi muda akan makin sulit mempunyai rumah karena mahalnya harga lahan dan risiko kenaikan bunga yang menyebabkan harga rumah yang tidak sebanding dengan pendapatan.

Berikut tips memiliki rumah bagi generasi muda.

1.Tentukan berapa besar bujet untuk beli rumah

Harga rumah itu bervariasi, tergantung dari lokasi, luas bangunan, dan luas tanah. Lokasi yang strategis tentunya menjadi faktor pendorong mahalnya harga rumah walaupun luas bangunan dan tanahnya tidak terlalu lebar.






Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dengan melakukan pertimbangan seksama, Anda dapat memastikan bujet yang sesuai dengan anggaran yang kamu miliki sehingga harga rumah incaran tersebut sesuai terhadap kemampuan daya beli.  

2. Apakah belinya dengan KPR atau cash?

Simak! 4 Jurus Generasi Muda Beli Rumah
Tips beli rumah untuk milenial. Foto: Shutterstock
 
Kenaikan harga rumah yang cukup tinggi tiap tahunnya juga jadi pertimbangan bagaimana cara membeli rumah. Apalagi persentase kenaikan harga rumah itu lebih tinggi ketimbang persentase kenaikan gaji. Karena itu cara memberi rumah secara KPR ataupun cash patut dipertimbangkan. Sebab kalau Anda sampai salah memutuskan, rencana beli rumah bisa gagal.
 
Jika membeli dengan KPR, kelebihannya adalah Anda bisa membeli rumah dengan dicicil. Namun, KPR memiliki kekurangan, yaitu cicilan yang dibayar tidak selamanya sama, melainkan tergantung pada perubahan suku bunga acuan BI. Kemudian total keseluruhan uang buat cicil rumah hingga lunas lebih besar ketimbang beli rumah secara cash.
 

Sementara kalau membeli rumah secara cash, kelebihannya Anda tidak bakal terbebani utang. Tetapi kekurangan membeli secara cash adalah pengumpulan dananya bakal bikin Anda mengorbankan beberapa alokasi pengeluaran demi bisa mengejar waktu beli rumah sebelum nantinya naik.

3. Kelola pengeluaran dengan baik

Baru mulai bekerja memang banyak godaannya. Mulai dari ingin belanja kebutuhan fashion, perlengkapan bekerja, hingga skincare. Nah, jika Anda ingin tujuan membeli rumah terwujud dalam waktu dekat, usahakan batasi pengeluaran gak penting dan alihkan ke tabungan. Tahan setiap godaan diskon yang ada. Jaga keuangan tetap baik meski harus ada yang dikorbankan.

4. Alokasikan 30 persen gaji untuk ditabung, investasi, serta perlindungan asuransi

Simak! 4 Jurus Generasi Muda Beli Rumah
Tips beli rumah untuk milenial. Foto: Shutterstock
 
Menurut Benny, hal ini penting karena beli rumah membutuhkan dana yang besar. Anda harus benar-benar alokasikan besaran dananya dengan tepat. Alokasi dana buat tabungan, investasi, dan asuransi itu besaran idealnya 20 persen per bulan.
 
Namun, dalam rencana membeli rumah, ada baiknya alokasinya ditingkatkan menjadi 30 persen tiap bulan. Besaran tersebut awal-awal ditujukan buat mengumpulkan dana darurat yang besarnya sekitar 6 sampai 9 kali gaji bulanan.
 
Dana tersebut perlu digunakan untuk memiliki asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan maupun asuransi kendaraan untuk menghindari resiko dan dana-dana tidak terduga lainnya.

 

(KIE)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.