Jakarta: PT Tera Data Indonusa Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perusahaan memperoleh kode ticker AXIO dan menjadi perusahaan ke-27 yang tercatat di BEI pada 2022.
 
Perseroan yang bergerak di bidang perdagangan besar komputer serta perlengkapannya itu melepas sejumlah 1.04 miliar saham kepada publik dengan nominal Rp25 per saham.
 
Besaran saham yang ditawarkan setara dengan 17,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam hajatan IPO ini, AXIO akan meraup dana segar sejumlah Rp145,617 miliar. Artinya, harga IPO produsen laptop merek Axioo ini sebesar Rp140 per saham.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Berdasarkan pantauan Medcom.id, Rabu, 20 Juli 2022, pada saat listing saham AXIO meningkat 14,28 persen ke level Rp160 per saham. Kemudian saham AXIO terus naik ke level Rp189 per saham atau 35 persen dari harga awal.
 
Pada pukul 09.03 WIB, saham AXIO sudah ditransaksikan sebanyak 3.831 kali dengan volume 61,5 juta saham sehingga memperoleh dana segar sementara sebanyak Rp11,45 miliar.
 
Direktur Utama AXIO Michael Sugiarto mengatakan, investor sangat antusias menyambut saham AXIO. Hal tersebut terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran. “Kami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 78 kali,” kata Michael.
 
Ia menyampaikan, dana hasil IPO mayoritasnya atau sekitar 90 persen akan digunakan untuk modal kerja (Working Capital) untuk menunjang peningkatan penjualan perseroan berupa keperluan pembelian bahan baku komponen dan suku cadang produk perseroan yang meliputi LCD, motherboard, SSD, RAM, dan lainnya.
 

 
Selain itu, akan digunakan untuk pembiayaan piutang usaha, peningkatan kualitas Human Capital Development melalui pengembangan melalui pelatihan internal maupun eksternal serta pengembangan channel distribusi melalui tenaga pemasaran dan perluasan cakupan service centre pada area pemasaran perseroan.
 
Sementara sisanya 10 persen akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) antara lain untuk perluasan area gudang dan produksi yang berlokasi di pabrik perseroan saat ini dan pembelian peralatan pendukung produksi berupa conveyor line, forklift, racking management, serta mesin berupa Surface Mounting Technology (SMT) untuk keperluan produksi motherboard dan alat pendukung pengembangan berupa alat tes hasil produksi (Quality Control Kit).
 
“Sekarang ini, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam industri sudah menjadi suatu keharusan bila ingin berkembang. Industri TIK menjadi industri pilihan bagi para investor dalam berinvestasi,” pungkasnya.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.