Jakarta: Apa yang Anda tahu soal cloud? Orang awam pasti akan langsung mengaitkannya dengan mobile phone mereka, yakni menggunakan teknologi iCloud atau Samsung cloud.
 
Ya, cloud adalah sebuah metode penyimpanan berbagai layanan melalui internet. Sederhananya, Cloud adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Melansir Wikipedia, penggunaan kata awan merupakan sebuah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
 
Konsep cloud sebagai tempat penyimpanan berbagai layanan melalui internet memang benar, namun penggunaan cloud untuk pribadi dan perusahaan berbeda.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jika dulu perusahaan harus berinvestasi besar-besaran melalui server hingga membangun data center, kini mereka cukup menggunakan teknologi cloud. Mereka bisa menyimpan data, server, database, jaringan, sampai perangkat lunak.
 
“Misalnya dulu kita lihat pemain besar seperti IBM, HP, Dell, mereka jualan server. Customer besar ini kan mereka pasti beli server, bangun data center, untuk taruh semua data-datanya. Terus mereka harus beli connection-nya, storage, network. Nah, trennya sekarang berubah, orang enggak lagi investasi, dalam arti beli server. Sekarang cloud solution itu menyediakan semua servis yang sebelumnya mereka beli satu persatu, jadi satu one solution,” jelas CEO Searce Indonesia Benedikta Satya, saat berbincang dengan Medcom.id.
 

Lalu, apa fungsi dari cloud ini?

Cloud memudahkan para penggunanya untuk menjalankan program tanpa harus mengunduh aplikasi terlebih dahulu. Bahkan, memudahkan pengguna unuk mengakses data dan informasi melalui internet.
 
“Konsepnya memang mirip sama di iCloud, dengan one klik kita bisa dapat apa yang kita mau. Customer-customer sekarang lagi develop aplikasi, mereka pasti butuh back end untuk ditaruh di mana. Nah dengan memakai solusi cloud, mereka tinggal subscribe. Ready to run, konsepnya sekarang lebih seperti itu,” jelasnya.
 
Mengenal Lebih Dalam soal Bisnis <i>Cloud</i>
 
Berangkat dari kebutuhan akan cloud tersebut, wanita yang akrab disapa Bene ini menuturkan, Searce Indonesia membantu customer untuk mengetahui masalah yang mereka hadapi. Kemudian memberikan konsultasi, lebih kepada memberikan masukan dan menjadi partner mereka untuk membangun cloud solution.
 
“Lalu membantu mengimplementasikan masalah tersebut, setelah itu kita juga bantu me-manage solusi yang sudah mereka implementasikan. Selanjutnya meng-improve kembali karena bisnis terus berjalan. Jadi melakukan enhancement dari sisi teknologi inilah yang menjadi part of scope Searce,” ungkapnya.
 
Bene menjelaskan, Searce adalah perusahaan systems integrator (SI) yang bergerak di bidang cloud solution. Searce membantu pelanggan untuk melakukan adaptasi terhadap solusi cloud atau memberi konsultasi dan melakukan implementasi untuk teknologi cloud itu sendiri.

Tren penggunaan cloud saat ini

Melihat perkembangan saat ini, khususnya di masa pandemi, menurut Bene perkembangan digital di Indonesia setiap tahunnnya sudah naik 50 persen. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan pada 2025 sudah akan mencapai Rp2 triliun dari sisi digital bisnis.
 

“Dari sana bisa dilihat perkembangannya besar sekali. Memang semua bisnis yang baru muncul saat ini rely on teknologi, lalu tradisional bisnis mulai mengikuti, jadi potensi market-nya akan menjadi sangat besar ke depannya,” paparnya.
 
Dia mencontohkan, peluang pasar yang besar ini juga dilihat dengan banyaknya regulasi yang mulai disesuaikan. Seperti industri keuangan yang sangat ketat dalam menjaga keamanan datanya, regulasinya sudah mulai dilonggarkan.
 
“Boleh pakai cloud tapi di Indonesia. Google dan Amazon juga kan dua pemain besar dan mereka sudah punya di Indonesia. Jadi makin besar peluang dan potensinya, dan kesempatan untuk bisnis cloud juga semakin besar, pemain-pemainnya yang datang ke sini sekarang cukup besar, ada AWS, Google, Alibaba, Huawei juga ada. Hampir semua player ada di sini,” pungkasnya.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.