SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Pengungkapan kepemilikan 10 poket sabu menjadi kasus terbesar terakhir yang menandai pergantian kepemimpinan Polres Bangkalan. Dan hal itu seperti menjadi sambutan bagi Kapolres Bangkalan yang baru, AKBP Wiwit Ari Wibisono yang resmi menggantikan AKBP Alith Alarino, Rabu (13/7/2022).

Pergantian Kapolres Bangkalan itu sesuai keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang melakukan mutasi terhadap 10 jabatan kapolres di Jawa Timur melalui Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1214/VI/Kep/2022 tertanggal 20 Juni 2022.

Wiwit sebelumnya menjabat Kapolres Pacitan, sedangkan AKBP Alith Alarino dipindahtugaskan sebagai Kapolres Trenggalek. Serah terima jabatan (sertijab) digelar di Polda Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). Adapun gelaran pisah sambut digelar di Polres Bangkalan. Rabu (13/7/2022) sore.

Wiwit bersama isteri, Ny Santi Wiwit Ari Wibisono disambut upacara pedang pora dan tarian Sapartemon. Dan bagi Wiwit, ternyata Bangkalan bukan tempat baru karena orangtua sang ister berasal dari Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

“Saya gemetar, merinding. Saya tidak menyangka bisa sampai di sini (Bangkalan). Dua bulan sebelum telegram turun, saya bersama isteri memperbaiki atau membuat bagus, merehab makam dari kakek dan nenek mertua,” ungkap Wiwit usai momen lepas sambut.

Malam usai sertijab di Polda Jatim, gelaran lepas sambut dilaksanakan di Pendapa Agung bersama Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangkalan.

Wiwit merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2002. Sebelum menjabat Kapolres Pacitan menggantikan AKBP Didik Hariyanto di awal November 2022, ia pernah menjabat Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Kepulauan Riau (Kepri).

Bagi Wiwit, Bangkalan sebagai tanah kelahiran kakek-nenek mertuanya merupakan kabupaten yang tidak asing lagi bagi dirinya. Terutama Ny Santi yang setiap momen liburan sekolah selalu mengajak anak-anaknya pulang bersama bapak mertuanya ke Socah.

“Jujur, nenek mertua paling sayang kepada saya, isteri saya, dan anak-anak saya. Beliau (nenek mertua) meninggal di tahun 2019. Saya sangat, agak menyesali. Tetapi semua sudah menjadi keputusan Allah. Andai kata saja nenek masih hidup, saya lebih senang dan akan lebih bangga,” tuturnya dengan suara bergetar.

Disinggung target dan program kerja yang akan direncanakan sebagai Kapolres Bangkalan, Wiwit secara normatif mengatakan akan meneruskan program dan kebijakan yang telah dilaksanakan oleh AKBP Alit Alarino.

“Terutama kami akan mencoba berupaya lebih mendekatkan polisi di Polres Bangkalan dengan masyarakat. Dengan harapan polres Bangkalan semakin dicintai masyarakat,” pungkas Wiwit. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.