SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI – Batik sebagai kreasi tradisi masyarakat Indonesia juga dinamis, selalu lahir motif dan tema baru sebagai wujud dari inovasi masyarakatnya. Dukungan pada dinamisnya batik itu diwujudkan lewat kegiatan pelatihan motif batik dengan tema “Lestarikan Tradisi, Batik Kediri Makin Trendi” di Balai Pertemuan Kelurahan Dermo, Selasa (12/7/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri untuk memperkuat perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkeadilan.

Pelatihan yang diikuti 15 orang peserta sekaligus tindak lanjut dari usulan warga Kelurahan Dermo yang disampaikan melalui Musrenbang tahun 2021. Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Sutrisno owner @batiknewcolet Jombang dan Adi Wahyono owner @batik_cittaka_dhomas Kediri.

Materi pelatihan seputar pembuatan motif batik khas Jawa Timur dan Kediri, penggunaan dan penggabungan teknik pewarnaan serta modifikasi motif batik.

Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari menjelaskan, Pemkot Kediri berkomitmen memberikan dukungan serius kepada pelaku usaha terutama UMKM atau IKM agar bisa memulihkan kondisi perekonomian setelah pandemi Covid-19.

Pelatihan juga untuk mendukung isu prioritas Women 20 (W20) Presidensi G20 Indonesia yaitu mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

“Sentra batik Kelurahan Dermo mayoritas dikelola oleh perempuan. Semoga pelatihan ini bisa menjadi nilai tambah dalam verifikasi Kelurahan Dermo sebagai kampung keren batik Kota Kediri. Sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing sehingga batik Kediri makin bagus dan mampu bersaing dengan batik- batik lain di Indonesia,” ungkapnya.

Selama ini perajin batik dari Kelurahan Dermo telah ikut pameran dan membantu memfasilitasi terkait hak paten dan merek. “Diharapkan perajin batik bisa mengembangkan motif dan teknik pewarnaan batik sehingga produknya menjadi lebih berkualitas dan mampu menembus pangsa pasar yang lebih luas baik melalui pameran maupun marketplace,” jelas Tanto.

Sementara Judy Kuntjoro, Lurah Dermo berharap perajin batik bisa mempraktikkan materi pelatihan yang diperoleh sehingga semakin maju dan menghasilkan batik yang berkualitas.

“Saya lihat ibu-ibu sangat antusias dan semangat karena dari pagi sudah datang padahal gedung baru dibuka. Semangat panjenengan ini patut diacungi jempol. Untuk yang saat ini sedang merintis jualan online juga semoga bisa segera pecah telur,” kata Judy.

Arya Ulfa, salah satu perajin menjelaskan sudah 8 tahun menjadi perajin serta telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pemkot Kediri. “Pelatihan ini bisa menambah ilmu tentang teknik pewarnaan, terutama teknik Sogan yang begitu rumit karena prosesnya agak lama,” terangnya.

Selama ini perajin batik sudah mendapat perhatian dari Pemkot Kediri. Seperti pelatihan digital marketing dan desain grafis.

“Kita banyak disupport. Kalau ada pameran, kita semua diajak dan produk kita diminati, terutama sajadah. Semoga batik Dermo semakin maju dan menjadi kampung keren, kampung batik bisa terwujud,” harapnya. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.