Kolombo: Sebuah laporan menyebutkan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diterbangkan ke sebuah pangkalan udara dekat bandara internasional. Laporan ini memperkuat spekulasi ia akan melarikan diri ke pengasingan di luar negeri.
 
Rajapaksa melarikan diri dari istana kepresidenan di Kolombo, di bawah perlindungan Angkatan Laut pada Sabtu pekan lalu. Ia kabur sebelum puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbu kompleks tersebut.
 
Beberapa jam setelah penyerbuan, ketua parlemen mengumumkan Rajapaksa akan mengundurkan diri pada Rabu mendatang. Ini memungkinkan ‘transisi kekuasaan secara damai’.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Seorang pejabat tinggi pertahanan mengatakan kepada AFP bahwa pemimpin 73 tahun itu berlindung di fasilitas AL. Ia kemudian dibawa ke pangkalan udara Katunayake yang berbatasan dengan pagar pembatas bandara internasional Bandaranaike.
 
“Dia dan rombongannya diterbangkan kembali ke Kolombo dengan dua helikopter Bell 412,” kata pejabat tersebut, dilansir dari The Straits Times, Senin, 11 Juli 2022.
 
Baca juga: Menghilang, Presiden Sri Lanka Dikabarkan Melarikan Diri dengan Kapal Perang
 
Tidak ada kabar resmi dari kantor Presiden tentang keberadaannya. Tapi beberapa laporan media lokal berspekulasi bahwa dia akan berangkat ke Dubai pada hari ini.
 
Kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan Rajapaksa secara resmi telah memberitahunya tentang niatnya untuk mengundurkan diri, tanpa menentukan tanggal.
 
Sementara itu, uang tunai sebesar 17,85 juta rupee yang ditinggalkan Rajapaksa di istana presiden telah diserahkan ke pengadilan. Pengunjuk rasa menyerahkan uang itu kepada pihak keamanan.
 
Sumber resmi mengatakan sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di rumah megah itu. Rajapaksa tinggal di gedung berusia dua abad itu setelah dia diusir dari rumah pribadinya pada 31 Maret ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbunya.
 
Jika Rajapaksa mundur seperti yang dijanjikan, Wickremesinghe secara otomatis akan menjadi penjabat presiden sampai Parlemen memilih seorang anggota parlemen untuk menjalani masa jabatannya yang berakhir pada November 2024.
 
Tetapi Wickremesinghe sendiri telah mengumumkan kesediaannya untuk mundur jika konsensus tercapai untuk membentuk pemerintahan persatuan.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.